JAKARTA – PT Badak NGL tengah meningkatkan kemampuan pengolahan gas sehingga bisa langsung mengelola jenis lean gas atau gas kering (dry gas).

Peningkatan kemampuan pengolahan di kilang LNG Bontang yang dikelola PT Badak NGL  sebagai persiapan kemungkinan melimpahnya pasokan lean gas dari beberapa lapangan gas yang berada di sekitar wilayah Kalimantan seperti Mahakam Sanga sanga, Attaka, East Kalimantan, dan Muara Bakau,  termasuk gas dari Jangkrik.

“Lapangan ENI Jangkrik, itu lean gas. Itu lean gas itu (produksinya). Kemungkinan besar juga (produksi gas) Mahakam ke depan akan lean gas,” kata Arcandra Tahar, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Jakarta, Selasa (21/11).

Gas alam terbagi menjadi dua jenis, yakni wet gas yang juga disebut rich gas karena panjangnya rantai karbon penyusun. Rich gas merupakan jenis gas dengan kadar tinggi propana, butana, hingga heptana.

Sementara lean gas memiliki rantai karbon lebih pendek dengan konsentrasi tinggi metana dan etana.

Seiring peningkatan kemampuan pengolahan ini diharapkan pengolahan gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) juga bisa lebih cepat.

Kilang Bontang memiliki delapan train, sementara yang dioperasikan ada empat train. Pengembangan menyasar  pada satu train sehingga bisa langsung mengolah lean gas menjadi LNG).

Menurut Arcandra,  saat ini proses pengembangan masih berlangsung dan ditargetkan selesai pada tahun depan. “Ini sedang on going (proses pengembangan) tahun depan mulainya (mengolah lean gas),” kata Arcandra.(RI)