JAKARTA – Indonesia diyakini dapat menghemat miliaran hingga triliunan rupiah sekaligus mengurangi emisi karbon secara signifikan, apabila memaksimalkan efisiensi aset pembangkit listrik, baik yang dimiliki saat ini maupun aset baru,

“Jika pembangkit listrik di upgrade, maka kita menghemat lebih dari US$ 5 miliar. Pengoptimalan pembangkit setelah dikelola secara digital dapat menghemat lagi biaya sebesar US$ 10 miliar dalam siklus produksi listrik, transmisi dan distribusi aset di Indonesia,” kata Handry Satriago, Chief Executive Officer General Electric Indonesia, di Jakarta Rabu (19/7).

Handry menambahkan, apabila diterapkan maksimal maka hal ini juga mengurangi emisi karbon lebih dari 80 juta ton per tahun.

Menurut Handry, perlu disadari bahwa Industri energi Indonesia sedang mengalami transformasi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Hal ini tentunya memerlukan pemahaman luas mengenai lanskap energi yang terus berubah.

“Kemampuan Indonesia untuk tumbuh secara ekonomi maupun sosial bergantung kepada ketersediaan listrik, dan bagaimana kita memproduksi listrik tergantung kepada kemampuan kita membiayainya, menjamin, ketersediaannya terus menerus dan keamanannya,” tandas Handry.(RA)