JAKARTA –  Pengamat pemasaran dan founder MarkPluc Hermawan Kartajaya mengatakan pencapaian PT Pertamina (Persero), badan usaha milik negara di sektor energi terintegasi, hingga periode lima bulan pertama 2016 terlihat on track dengan target tahunan yang ditetapkan. Pertamina mencatat hingga 31 Mei 2016, pencapaian financial Breakthrough Project (BTP) New Initiative Pertamina sudah mencapai US$ 925 juta.

“Cukup dijaga komitmen manajemen untuk terus menjalankan operational excellent saja. Saya pribadi yakin Pertamina akan berhasil mencapai target di akhir tahun,” kata Hermawan.

Kinerja positif Pertamina

Kinerja positif Pertamina

Wianda Pusponegoro, Vice  President Corporate Communication Pertamina, mengatakan kontribusi terbesar pencapaian BTP New Initiative Pertamina berasal dari inisiatif efisiensi di sektor hulu. Secara garis besar inisiatifnya berfokus pada optimalisasi biaya operasi anak perusahaan hulu.

Selain itu, menurut Wianda, realisasi efisiensi Program Pembenahan Tata Kelola Minyak (PTKAM) mencapai US$94,81 juta atau 228% dari target US$ 41,6 juta. Untuk PTKAM, Pertamina melakukan antara lain cermat memonitor operasional harian dan secara kontinue memastikan kesiapan alat ukur, tangki, moda transportasi, dan sumber daya manusia
Pertamina juga mencatat dampak finansial dari sentralisasi procurement non-hydro sebesar US$ 144 juta atau 144% dari target sebesar US$ 100 juta. Hingga akhir 2016, dari sentralisasi procurement non-hydro Pertamina menargetkan efisiensi sebesar US$ 200 juta.

Menurut Wianda, yang dilakukan dalam sentralisasi procurement non-hydro antara lain renegosiasi kontrak existing, re-engineering, dan substitusi produk yang nilainya lebih efisien dengan tetap memperhatikan spesifikasi sesuai kebutuhan.

Selain itu, Pertamina juga berhasil melakukan efisiensi pengadaan hydro hingga sebesar US$ 61,9 juta dalam kurun waktu lima bulan pertama 2016 dari target sebesar US$ 33,3 juta. Serta efisiensi di direktorat pemasaran melalui program-program Marketing Operation Excellence (MORE) mencapai US$152,90 juta atau 414% dari target Mei. “Kontributor terbesar berasal dari penjualan bahan bakar khusus, pertalite,” kata Wianda.

Faisal Yusra, Project Manager PTKAM, menambahkan target PTKAM hingga akhir 2016 sebenarnya US$ 100 juta. Seiring realisasi hingga Mei yang sudah hampir menembus target sepanjang tahun ini, perseroan akan meningkatkan targetnya. “Hal ini sebagai upaya untuk mendapatkan value creation yang lebih besar,” kata dia.

Menurut Faisal,  untuk mencapai target yang ditetapkan pada PTKAM, strategi yang diterapkan bersifat menyeluruh pada semua aspek. Mulai dari perbaikan sisdur, organisasi dan SDM. Dengan kata kuncinya adalah program awareness. “Tantangannya adalah keberlanjutan terhadap yang sudah baik ini. Makanya program lanjutnya adalah reward and concequencies. Ini yang harus diperhatikan,” katanya. (RA/RO)