JAKARTA – PT Indika Energy Tbk (INDY), perusahaan energi terintegrasi, sepanjang kuartal I 2018 membukukan pendapatan US$809 juta, naik 264% dibanding periode yang sama 2017 sebesar US$222,5 juta.

Azis Armand, Direktur Indika, mengatakan faktor utama peningkatan pendapatan di antaranya berasal dari pendapatan PT Kideco Jaya Agung sebesar US$527,8 juta yang dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan perseroan. Selain itu, pendapatan PT Petrosea Tbk (PTRO) juga meningkat 18% menjadi US$68,9 juta seiring bertambahnya bisnis kontrak pertambangan.

“Pendapatan dari bisnis perdagangan batu bara juga meningkat 81% menjadi US$108,5 juta,” kata Azis usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Indika di Jakarta, Kamis (26/4)

Seiring kenaikan pendapatan Indika juga meraih laba kotor US$228,8 juta pada  kuartal I 2018, meningkat 709% dibanding kuartal I tahun lalu US$28,3 juta. Laba usaha meningkat menjadi US$196,1 juta dibanding US$8,5 juta pada kuartal I 2017.

Indika juga membukukan laba bersih  US$ 58,4 juta, melonjak dibanding kuartal I 2017 sebesar US$ 22,1 juta.

RUPST Indika memutuskan pembagian dividen sebesar US$40 juta atau sebesar US$ 0,007677 per saham.

“Ke depan, Indika Energy fokus memanfaatkan keunggulan operasional kami di sektor energi untuk menangkap berbagai peluang usaha,” kata M Arsjad Rasjid, Direktur Utama Indika.(RI)