JAKARTA – PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), emiten energi terintegrasi, hingga sembilan bulan 2015 membukukan pendapatan US$359,26 juta, turun 16,47% dibanding periode yang sama tahun lalu US$430,15 juta.

Manajemen Dian Swastatika dalam laporan keuangan yang dirilis, Rabu, mengungkapkan penurunan pendapatan perseroan terutama disebabkan turunnya pendapatan dari segmen usaha pertambangan dan perdagangan batu bara yang hingga September 2015 tercatat US$246,11 juta, atau turun 20,14% dibanding periode yang sama 2014 sebesar US$308,18 juta. Sementara itu, Dian Swastatika mencatat kenaikan pendapatan dari penyediaan tenaga uap dan listrik sebesar US$35,05 juta dibanding periode sembilan bulan 2014 US$34,46 juta.

Ke depan perseroan menargetkan peningkatan kontribusi segmen usaha ketenagalistrikan hingga 15%-20% dari total pendapatan 2016.

Hermawan Tarjono, Direktur dan Sekretaris Perusahaan Dian Swastatika, sebelumnya mengatakan peningkatan kontribusi pendapatan segmen kelistrikan perseroan akan didorong oleh beroperasinya proyek Pembangkit Ustrik Tenaga Uap (PLTU) Sumsel 5, yang berlokasi di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan berkapasitas 2×150 MW.

“Untuk tahun ini, kontribusi segmen ketenagalistrikan masih relatif sama dengan 2014 karena proyek listrik baru bisa beroperasi akhir 2015,” kata dia.

Perseroan juga mencatat pendapatan dari segmen perdagangan pupuk, bahan kimia dan pestisida. Serta dari penyediaan tv kabel dan internet dan juga perhutanan.

Dian Swastatika juga mencatat rugi bersih US$33,73 juta pada sembilan bulan 2015 dibanding periode yang sama tahun lalu yang membukukan laba bersih sebesar US$7,4 juta. Kerugian yang diderita perseroan disebabkan rugi selisih kurs yang mencapai US$22 juta dibanding sembilan bulan 2014 yang hanya rugi US$75,2 ribu. Selain itu, beban bunga dan keuangan melonjak dari US$8,1 juta menjadi US$ 12,5 juta.(AT)