JAKARTA – PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mengaku optimis, upaya untuk memperoleh total pendanaan, guna melanjutkan proyeknya membangun pabrik feronikel (FeNi) IV di Halmahera Timur (Haltim) dapat dituntaskan pada semester pertama tahun depan.

Direktur Keuangan Antam, Djaja M Tambunan mengungkapkan, total dana yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pembangunan pabrik FeNi Haltim, sebesar USD 1,4 – 1,5 miliar. Dari jumlah itu, sebanyak 35% atau sekitar USD 600 juta diambil dari kas Antam. Selebihnya, sekitar USD 900 juta atau 65%, diharapkan dari pinjaman lembaga keuangan baik asing maupun dalam negeri.

Direktur Utama Antam, Alwinsyah Lubis mengatakan, sejauh ini pihaknya telah melayangkan proposal ke sejumlah lembaga keuangan di dalam dan luar negeri. Skema pendanaan yang ditawarkan Antam adalah “Export Credit Agency”. “ Ini target pertama kita,” kata Alwin pada Selasa, 7 Agustus 2012.

Skema kedua yang ditawarkan Antam untuk pendanaan proyek FeNi Haltim, adalah “Investmen Loan”. Yakni pinjaman dari perbankan atau lembaga keuangan, maupun konsorsium. Skema ketiga yang dipikirkan ialah menerbitkan obligasi (surat utang, red).

“Obligasi adalah alternatif terakhir. Namun tidak menutup kemungkinan, kita gunakan kombinasi antara tiga skema tersebut. Kita sangat optimis semester pertama 2013 pendanaan untuk FeNi Haltim tuntas. Penawaran Export Credit kita mendapat sambutan positif dari negara-negara buyer,” tambah Djaja.

Alwin juga mengatakan, untuk skema pertama dan kedua yang ditawarkan sudah banyak yang berminat. Antam tinggal memilih mana yang terbaik. “Yang terbaik adalah yang tenornya paling panjang, dan interest-nya paling rendah,” tukasnya.

Pabrik FeNi Haltim di Maluku Utara, merupakan pabrik feronikel keempat yang dibangun Antam, setelah FeNi I sampai III di Pomalaa, Sulawesi Tenggara. Peresmian tiang pancang pertama pembangunan pabrik itu, telah dilakukan pada 30 November 2011 oleh Menko Perekonomian. Pabrik itu berkapsitas 27.000 ton pertahun, dan direncanakan mulai diuji coba pada 2014.

Pada 2011 Antam telah menunjuk konsorsium financial arranger yang terdiri dari Bank Mandiri, BRI, Mandiri Sekuritas, Goldman Sachs, Deutsche Bank, Sumitomo Mitsui Banking Corporation Ltd, dan Standard Charthered Bank. Konsorsium ini akan mendukung Antam untuk mencari pendanaan proyek FeNi Haltim dengan skema optimal, sampai jumlah USD 1 miliar.