JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) optimistis sekitar 50% atau setengah dari 26 wilayah kerja (WK) minyak dan gas yang akan dilelang pada awal 2018 akan dilirik pelaku usaha. Seluruh WK yang dilelang akan menggunakan skema kontrak bagi hasil (production sharing cobtract/PSC) gross split.

Arcandra Tahar, Wakil Menteri ESDM, mengatakan dengan skema gross split, pemerintah dan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) bisa menyepakati split pada awal kontrak. Selanjutnya kontraktor pemenang lelang juga berpotensi mendapatkan insentif jika sesuai dengan syarat.

“Harapan kami lelang ini bisa terjual seperti yang lalu, paling tidak 50%. Itu yang kami harapkan,” kata Arcandra disela sambutan penawaran lelang WK migas 2018 di Jakarta, Senin (19/2).

Pemerintah mempercepat proses lelang kali ini. Untuk penawaran lelang WK secara langsung pemerintah memberikan waktu akses dokumen sejak 19 Februari hingga 27 Maret 2018 dan pemasukan dokumen lelang paling lambat 4 April 2018.

Untuk lelang regular pemerintah memberikan waktu akses dokumen sejak 19 Februari hingga 7 Juni 2018 dan batas akhir pemasukan dokumen pada 19 Juni 2018.

Pemerintah masih akan fokus untuk pelaksanaan lelang di awal 2018 dan belum dipastikan akan dilanjutkan ke lelang tahap berikutnya atau tidak.

“Sisanya sekitar enam bulan lagi. Belum janji karena second round kami lihat datanya,” ungkap Arcandra.

Marjolijn Wajong, Direktur Eksekutif Indonesian Petroleum Association (IPA), mengatakan lelang WK migas di awal tahun ini menunjukkan pemerintah makin agresif menggenjot investasi di sektor migas.

“Kami senang, berarti ada kecepatan positif. Apalagi Pak Wamen tadi bilang silahkan datang jika ada yang ingin ditanyakan atau suatu masalah kekurangan apapun. Artinya pemerintah kan terbuka,” kata dia.

Menurut Marjolijn, jadwal lelang WK migas yang tidak terlampau jauh jaraknya dengan jadwal pengumuman lelang WK 2017 menunjukkan ada keberlanjutan dari sisi upaya pemerintah untuk terus merangsang investasi. “Ini harus dipertahankan, kontinuitasnya terus berjalan,” tandas Marjolijn.(RI)