JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan investasi ketenagalistrikan sebesar US$16,38 miliar sepanjang tahun ini. Sujatmiko, Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, mengatakan target investasi ketenagalistrikan untuk merealisasikan peningkatan kapasitas pembangkit listrik 4.212 megawatt (MW) dengan panjang jaringan transmisi bertambah 10.721 km.

“Penambahan ini tidak terlepas dengan upaya Ditjen Ketenagalistrikan mengejar target 35.000 MW,” ungkap Sujatmiko.

Pemerintah juga menargetkan angka rasio elektrifikasi sebesar 90,15% pada akhir 2016. Angka ini meningkat sekitar 2% dibanding realisasi akhir 2015 yang mencapai 88%. Untuk rasio desa berlistrik pemerintah menargetkan angka 99% di akhir tahun nanti.

Untuk mencapai target-target kinerja di sub sektor ketengalistrikan, Ditjen Ketenagalistrikan memiliki 15 paket lelang sebesar Rp 16 miliar, dimana 14 paket di antaranya telah berjalan dengan rincian delapan paket siap kontrak Januari, tiga paket di awal Februari dan tiga paket awal Maret 2015.

Menurut Sujatmiko, 73% postur DIPA Ditjen Ketenagalistrikan pada 2016 digunakan untuk belanja barang, 25% belanja modal, dan 2% belanja pegawai.

Beberapa kegiatan strategis 2016 yang digalakkan Ditjen Ketenagalistrikan antara lain pengawasan dan penetapan TMP PT PLN (Persero), monitoring dan verifikasi realisasi susut jaringan tenaga listrik, sosialisasi tarif tenaga listrik dan subsidi listrik, pelaksanaan pengawasan, pengamatan, penelitian dan pemeriksaan pidana ketenagalistrikan.

Selain itu, kegiatan strategis lainnya pemutakhiran Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) 2016-2050, monitoring pelaksanaan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL), kerja sama bidang ketenagalistrikan (nasional, regional dan internasional), upgrading database registrasi sertifikat laik operasi instalasi tenaga listrik, pelaksanaan inspeksi ketenagalistrikan, serta penataan aset kepada PLN dan hibah kepada pemerintah daerah.

Sujatmiko mengatakan “Ditjen Ketenagalistrikan saat ini juga tengah menuju pelayanan berbasis sistem informasi dengan dimulainya tata persuratan online dan pelayanan registrasi Sertifikasi Laik Operasi (SLO) online,” kata Sujatmiko.(AT)