JAKARTA – Pemerintah memproyeksikan sebanyak 25,7 juta masyarakat akan menikmati program distribusi LPG 3 kg tepat sasaran dengan mekanisme elektronik atau cashless (non tunai) yang menggunakan kartu khusus. Saat ini program tengah dipersiapkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan Bank Indonesia yang bertugas mempersiapkan mekanisme pembayaran elektronik.

“Jadi kami titip ke perbankan untuk sistem yang sudah dijalankan ke 1,2 juta dan 1,4 juta ini sekarang sudah dipersiapkan. Pak Menteri (Ignasius Jonan) sudah mencanangkan 2018 akan ada big bank supaya 25,7 juta bisa menerima,” kata Agus Martowardoyo, Gubernur Bank Indonesia saat tanda tangani nota kesepahaman dengan Menteri ESDM di Bank Indonesia, Kamis (13/4).

Menurut Agus, program penyaluran distribusi tertutup LPG bersubsidi sangat penting untuk mendukung konversi energi dari minyak tanah ke bahan bakar LPG yang sudah dimulai sejak 2007.

Bank Indonesia mencatat program konversi minyak tanah ke LPG 3 kg yang telah dilaksanakan sejak 2007 berjalan cukup efektif. Selain lebih ramah lingkungan, program konversi minyak tanah ke LPG 3 kg telah berhasil melakukan penghematan sekitar Rp 216 triliun terhitung sejak program digulirkan hingga 2016. “Itu hanya karena komitmen bahwa kita tidak terus pakai minyak tanah,” tukas Agus.

Selain untuk memastikan lebih tepat pada sasaran, mekanisme subsidi secara elektronik diyakini akan mudah untuk dipertanggungjawabkan. Apalagi dengan kemajuan teknologi saat ini program juga dipastikan akan jauh lebih efisien.
“Sistem perbankan dengan didukung e-commerce, financial technology sangat efisien,” kata dia
Mekanisme penyaluran subsidi akan terdiri dari empat tahapan utama yaitu registrasi/pembukaan rekening, edukasi dan sosialisasi, penyaluran, serta penarikan dana atau pengambilan subsidi di outlet bank penyalur yang telah ditentukan, seperti agen bank dan ATM.
Untuk mendukung kesiapan operasional penyaluran subsidi energi, BI bersama OJK akan mendorong empat bank Himbara (BNI, BRI, Mandiri, dan BTN), untuk mempersiapkan jaringan keagenan dan mengembangkan inovasi kartu kombo (Kartu Keluarga Sejahtera/KKS) yang mengintegrasikan berbagai jenis bantuan ke dalam satu kartu.

Selain dengan perbankan program ini juga akan melibatkan PT Pertamina (Perserosebagai penyedia LPG. Perusahaan migas pelat merah itu juga telah mempersiapkan mekanisme non tunai atau elektronik mulai dari pangkalan ke agen. (RI)