JAKARTA – Pemerintah menargetkan membangun minimal 30 ribu sambungan gas untuk rumah tangga (SR) setiap tahun, terutama di wilayah-wilayah yang dekat dengan sumber gas. Nantinya pembangunan akan meyasar pada rumah sederhana, rusun sederhana, dan daerah-daerah yang membutuhkan penghematan penggunaan energi.

“Pemerintah akan membangun setahun 30 ribu sambungan untuk rumah tangga. Untuk 2017 akan dibangun sebanyak 59.809 sambungan,” kata Ignasius Jonan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, akhir pekan lalu.

Menurut Jonan, selain memudahkan masyarakat mengakses bahan bakar, penggunaan gas akan membuat masyarakat menghemat sebesar Rp 90 ribu per bulan per keluarga dibandingkan dengan menggunakan gas LPG 3 kg.

“Dengan LPG 3 kg masyarakat harus mengeluarkan Rp 130 ribu per bulan. Jika menggunakan sambungan gas kota cukup mengeluarkan biaya sekitar Rp 40 ribu,” ungkap dia.

Pada tahun ini Kementerian ESDM sudah mulai membangun jaringan gas kota di 10 kabupaten di enam provinsi dengan total 59.809 sambungan. Di Musi Banyuasin sebanyak 6.031 SR, Kota Mojokerto sebanyak 5.000 SR, Bandar Lampung 10.321 SR, Rusun PUPR Kemayoran 7.426 SR, Pali sebanyak 5.375 SR, Pekanbaru 3.270 SR, Bontang 8.000 SR, Samarinda 4.500 SR dan Kabupaten Mojokerto sebanyak 5.101 SR.

Jonan mengatakan sejak 2009 hingga 2016, pemerintah telah membangun sambungan gas untuk rumah tangga ini diseluruh Indonesia sebanyak 186 ribu sambungan di 14 provinsi yang tersebar di 26 kabupaten dan kota. “Dan total alokasi gas ada sebesar 17,4 MMSCFD,” tukas dia.

Adapun kota-kota yang sudah hampir merata menggunakan jaringan gas untuk rumah tangga adalah Prabumulih, Sumatera Selatan. Di Prabumulih sudah terbangun sudah hampir 39 ribu SR dari 40 ribu rumah tangga yang ada. Selain itu, di Tarakan sudah terbangun sebanyak 20 ribu SR.

Pembangunan jaringan gas untuk rumah tangga merupakan salah satu prioritas utama arahan Presiden Joko Widodo yang diprioritaskan bagi rumah sederhana, rusun sederhana, dan daerah-daerah yang jauh lebih membutuhkan penghematan. Program jaringan gas rumah tangga melalui pipa merupakan bagian dari program prioritas nasional.

“Pemerintah berkomitmen memberikan sumber energi yang murah dan ramah lingkungan bagi masyarakat, sekaligus konversi bahan bakar minyak ke gas,” tandas Jonan.(RI)