JAKARTA – Pemerintah menargetkan mulai membangun 14 tangki penyimpanan bahan bakar minyak (BBM) pada 2017. Untuk merealisasikan rencana tersebut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sudah menyiapkan lokasi dengan anggaran sebesar Rp 136,3 miliar.

IGN Wiratmaja Puja, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM, menyatakan ada delapan lokasi yang disiapkan pemerintah. “Konstruksi tangki penyimpanan BBM di wilayah timur dan terpencil ada delapan lokasi, Mentawai, NTB, NTT, Kalimantan Utara, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat,” kata Wiratmaja, Kamis (20/10).

Pembangunan tangki ini sejalan dengan program BBM satu harga secara nasional. Selama ini salah satu kendala penyaluran BBM di wilayah timur adalah keterbatasan stok BBM. Untuk menyalurkan BBM secara berkala dibutuhkan biaya yang tidak sedikit karena memang belum adanya infrastruktur pendukung.

Menurut Wiratmaja, dengan volume sekitar 500 KL – 650 KL, tangki BBM nantinya bisa menjamin kebutuhan BBM di suatu wilayah sekitar tiga bulan.

“Volumenya beda-beda ada 500 KL, 650 KL kan ini di pulau atau wilayah kecil. Kalau 2-3 bulan ada gelombang kan susah masuk. Kalau sudah ada inikan masyarakat selalu dapat pasokan BBM,” ungkap dia.

Wiratmaja mengungkapkan untuk urusan pasokan BBM tangki-tangki tersebut akan mendapatkan suplai dari PT Pertamina (Persero). Pemerintah menyerahkan mekanisme distribusi BBM ke tangki kepada Pertamina untuk bisa ditetapkan jaringan distribusi yang paling efektif dan efisien. “BBM dari Pertamina semua. Untuk pasokan dari kilang mana itu semua tergantung Pertamina,” tandas dia.(RI)