JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan menyiapkan badan penyalur baru setiap tahun hingga 2020 untuk mendukung program bahan bakar minyak (BBM) satu harga secara nasional

IGN Wiratmaja Puja, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM, menyatakan nantinya badan penyalur yang dibangun bisa dalam bentuk Agen Premium Minyak dan Solar (APMS), Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) atau Sollar Packet Dealer Nelayan (SPDN).

“BBM satu harga, kita ada roadmap fasilitas yang dibangun badan penyalur sebanyak 22 pada 2017, 45 pada 2018, dan 2019 ada 29 badan penyalur. Serta pada 2020 dibangun 12 badan penyalur baru,” kata Wiratmaja di Jakarta, Rabu malam (23/11).

Pemerintah sebelumnya telah menerbitkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 36 Tahun 2016 tentang Percepatan Pemberlakuan Satu Harga Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu  dan Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan Secara Nasional.

Ignasius Jonan, Menteri ESDM mengungkapkan dengan adanya aturan baru tersebut maka dalam wilayah tertentu yang belum terdapat penyalur BBM penugasan maka Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) akan memberikan penugasan baru kepada badan usaha penerima penugasan untuk melakukan penyediaan dan pendistribusian BBM

Selanjutnya, badan usaha nantinya  wajib menunjuk penyalur baru sebagai perpanjangan di beberapa wilayah yang sudah ditetapkan serta penyalur tersebut nantinya juga tidak akan dibebani biaya distribusi untuk menjamin nilai keekonomiannya.

“Operator yang dapat penugasan harus upayakan harga BBM sampai ke end user harus satu harga,” kata Jonan.

Selain itu, dalam mekanisme baru ini badan penyalur yang ditunjuk oleh badan usaha diwajibkan membangun infrastruktur penyaluran bahan bakar sendiri.

Andy Soemeng, Kepala BPH Migas menyatakan dalam perjalanannya badan penyalur selain membangun infrastruktur sendiri juga akan mendapatkan pasokan bahan bakar dari badan usaha yang sudah mendapatkan penugasan dari pemerintah, misalnya Pertamina.

“Jadi dia (Badan Penyalur) ditunjuk Pertamina untuk menyalurkan bahan bakar, tapi bangun infrasturktur sendiri tapi pasokan minyaknya nanti dari Pertamina,” pungkas dia.(RI)