JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan pasokan bahan bakar minyak (BBM) hingga akhir 2016 dalam kondisi aman. Berbagai langkah untuk mengantisipasi peningkatan konsumsi BBM dalam menyambut Natal, pergantian tahun serta libur panjang juga sudah disiapkan bersama dengan PT Pertamina (Persero).

“Untuk tahun baru dan Natal kesiapan BBM, avtur, dan listrik tidak ada masalah, semua siap, terutama di wilayah-wilayah yang merayakan Natal dan tahun baru lebih besar,” kata Ignasius Jonan, Menteri ESDM di Jakarta.

Data Kemenenterian ESDM pada periode 22 Desember hingga 8 Januari 2016 stok BBM Nasioinal dalam kondisi aman yang terdiri dari Premium stok sebesar 1.492.605 kiloliter (KL) atau stok untuk memenuhi kebutuhan selama 19 hari. Sementara untuk solar sebesar 1.818.384 KL untuk 24 hari, untuk avtur sebesar 258.312 KL untuk 22 hari dan Pertamax disiapkan 208.290 KL untuk kebutuhan selama 46 hari.

Menurut Jonan, pemerintah memprediksi adanya peningkatan konsumsi BBM 3% -7% di beberapa wilayah yang akan menjadi pusat perayaan natal maupun tahun baru seperti di Jawa Tengah dan Yogyakarta yang diperkirakan konsumsinya naik sekitar 5% – 6%.

“Untuk Nusa Tenggara Timur naik sekitar 3%. Maluku dan Sulawesi Utara naik sekitar 7%. Kalimantan Utara 7%. Serta Sumatera Utara 5%-6%. “Persiapannya sudah diantisipasi,” katanya.

Ahmad Bambang, Wakil Direktur Utama Pertamina, menegaskan untuk menghadapi pergantian tahun ini persiapan sudah siap dan lebih matang karena peningkatan konsumsi tidak seperti Lebaran. Penurunan justru akan dialami BBM jenis solar karena penurunan aktivitas industri.

“Karena ada libur bersama ditambah cuti konsentrasi di pusat wisata kami estimasi, seperti Bali naik 24%. Lalu ada Surabaya, Semarang dan Bandung, daerah wisata pasti naik,” tandas Ahmad Bambang.(RI)