JAKARTA – Masalah perizinan yang sering dikeluhkan para pengusaha sektor migas selama ini dinilai sebagai salah satu penghambat utama investasi.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menargetkan penyerderhanaan perizinan di sektor minyak dan gas akan rampung akhir 2016.

“Kita tahu sebagian perizinan sekarang sudah satu pintu ke BKPM.  Saat ini saya sedang kembangkan sistem online, targetnya akhir tahun izin tinggal 20,” kata Sudirman Said, Menteri ESDM.

Menurut Sudirman, dengan adanya terobosan penyederhanaan perizinan diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor untuk berinvestasi di tanah air. Apalagi dalam investasi terdapat kontrol yang harus diperhatikan.

“Aturan lintas sektoral terbaru tidak bisa cepat. Lalu ada ekonomi global yang pengaruhi,”tukasnya.

Sudirman menambahkan kebijakan yang selama ini diterapkan sudah berangsur membaik yang ditunjukkan dengan adanya respon dari para investor. “Sebenarnya kepercayaan sudah cukup bagus yang ditunjukkan dengan feed back yang kita terima,” katanya.

Dito Ganinduto, Anggota Komisi VII DPR, menyatakan untuk mengejar produksi migas tidak ada cara lain bagi pemerintah selain menjaga stabilitas iklim investasi yang baik, salah satunya dengan perizinan.

“Pemerintah harus mencari jalan, seperti perizinan, aturan yang lebih fleksibel agar agar iklim usaha bagus jadi bisa menggenjot produksi,” tandas Dito.(RI)