JAKARTA – Pemerintah meminta kepada operator Blok Masela, Inpex Corporation untuk segera merampungkan proses revisi rencana pengembangan (plan of development/PoD). IGN Wiratmaja Puja, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengatakan Menteri ESDM Archandra Tahar telah memanggil Inpex untuk bisa mengetahui progress pengembangan Blok Masela serta mengupayakan percepatannya.

“Arahan dari Pak Menteri, yaitu dipercepat apa saja yang bisa dipercepat. Misalnya proses-proses yang yang lama-lama dipercepat. Proses-proses yang serial bisa dibuat paralel seperti AMDAL berbarengan dengan FEED,” ungkap Wiratmaja di Jakarta, Jumat (5/8).

Dia mengakui selama ini Inpexsebagai investor selalu minta tingkat pengembalian investasi (investment return rate/IRR) yang atraktif di kisaran 15%. Namun pemerintah tidak langsung mengabulkannya karena harus melalui pembahasan lebih lanjut.

“Mereka minta beberapa insentif, nanti kita bahas minggu depan. Jadi minggu depan bergerak terus, tiap minggu tim ini laporan ke Pak Menteri,” katanya.

Menurut Wiratmaja, pemerintah tetap menargetkan FID Masela harus sudah bisa rampung dan diputuskan pada 2018, meskipun mekanisme pengelolaannya diubah Presiden Joko widodo dari offshore menjadi onshore.

“Targetnya diefisiensi jauh lebih cepat, FID-nya 2018, jadi start FID sama persis dengan kalau offshore,” tandasnya.

Sementara itu, Inpex menyebutkan saat ini terus melakukan studi pengembangan di Masela sekaligus berusaha untuk tetap mempersiapkan pengembangan agar tetap on schedule.”Saat ini fokus ke pengembangan saja. Dan janji Pak Menteri untuk bantu kami dalam akselerasi pengembangan,” kata Nico Muhyiddin, Vice President Corporate Services Inpex.

Dia juga menegaskan Inpex menghormati keputusan pemerintah untuk melakukan pengembangan melalui onshore. Untuk itu tahap revisi PoD saat ini tengah dikejar.”PoD baru mau didiskusikan lagi, mungkin pekan depan sudah mulai kerja untuk kejar ini,” tandas Nico.(RI)