JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan dua opsi terkait pengelolan Blok Masela yang selama ini dibahas dengan Inpex Corporation harus melalui proses Pre Front End Engineering Design (FEED). Arcandra Tahar, Wakil Menteri ESDM, mengatakan pemerintah tetap mendesak kontraktor melakukan proses Pre-FEED sesuai dengan kesepakatan yang sebelumnya telah dicapai. Saat ini eksekusi Pre Feed sudah berada di Inpex.

“Blok Masela surat dari Inpex sudah dan kita juga sudah kirim balasan. Keputusannya tetap. Pre FEED-nya dilakukan untuk dua opsi, yakni pada kapasitas dan lokasi, kan ada dua juga,” kata Arcandra saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Rabu malam (23/3).

Menurut dia, pelaksanaan Pre FEED terhadap dua opsi tersebut tidak akan menyulitkan perusahaan sekelas Inpex, apalagi biaya yang dibutuhkan juga tidak akan besar. Selain itu, dengan Pre FEED juga dapat diketahui mana opsi yang akan lebih menguntungkan, baik bagi kontraktor maupun pemerintah.

Pemerintah berharap proses tersebut bisa dilakukan dan rampung pada tahun ini dan rata-rata proses akan berlangsung paling lama sekitar enam bulan.

“Berapa sih biayanya Pre FEED? Kecil, tidak besar itu lebih bagus. Lebih baik cost dulu tidak seberapa tapi nanti benefitnya lebih banyak, daripada lakukan untuk satu opsi nanti tidak komprehensif,” ungkap Arcandra.

Pre FEED merupakan proses kajian yang harus dilakukan sebelum kontraktor masuk ke dalam tahap FEED. Dua opsi dalam proses Pre FEED adalah terkait kapasitas prodiksi. Opsi pertama yang dikehendaki pemerintah adalah Masela memproduksi 7,5 MTPA LNG dan 474 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) gas pipa. Opsi kedua yang merupakan keinginan Inpex, yakni produksi LNG sebesar 9,5 MTPA dan 150 MMSCFD gas pipa.

Selain itu, dikaji juga mengenai lokasi fasilitas pengolahan di antara dua pulau yang menjadi pilihan, yakni Pulau Aru dan Pulau Jamdena. “Saya sudah melihat, datanya harus imbang. Kalau pulau, dua pulau ini harus imbang datanya,” kata Arcandra.

Sambil menunggu melakukan Pre FEED, Kementerian ESDM juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Perindustrian untuk persiapkan industri yang akan menyerap gas pipa yang dialokasikan dari Masela. “Start Pre FEED kita engage Kemenperin untuk membangun, mulai bicara siapa yang akan beli gasnya,” tandas Arcandra.(RA)