JAKARTA – Pemerintah akhirnya bersedia berkompromi dengan Inpex Corporation, pengelola Blok Masela. Hal itu ditunjukkan dengan disepakatinya mekanisme pelaksanaan Pre Front End Engineering Design (FEED).

Arcandra Tahar, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengungkapkan pemerintah baru saja membahas kelanjutan proyek Masela dengan Inpex. Hasil dari pertemuan tersebut adalah Pre FEED akan mengikuti mekanisme yang diajukan kontraktor. Nantinya pihak kontraktor akan menetapkan beberapa kriteria dan akan dievaluasi pemerintah dalam proses Pre FEED fase pertama.

“Saran mereka (Inpex) fase ada 1 dan ada fase 2. Untuk fase 1 nanti dibuat kriteria untuk fase 2 seperti apa, ya nanti silahkan bikin saja kriterianya,” kata Arcandra di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (5/5).

Inpex sebelumnya meminta kepada pemerintah untuk membagi proses Pre FEED menjadi dua fase sebelum mengajukan revisi rencana pengembangan (plan of development/PoD) Blok Masela.

Fase pertama Pre FEED dilakukan sebagai studi tambahan dalam rangka memutuskan opsi mana yang paling matang yang akan diambil untuk dilanjutkan dalam proses fase kedua atau Full Pre FEED.

Selama ini ada dua poin utama yang harus diputuskan atau disepakati kedua pihak terkait kapasitas produksi dan pemilihan wilayah pembangunan fasilitas pengolahan LNG.

Untuk kkapasitas produksi ada dua opsi. Pertama adalah kapasitas produksi sebesar 7,5 MTPA diperuntukan untuk gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) untuk ekspor dan ditambah 474 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) yang ditujukan untuk penggunaan di dalam negeri.

Opsi kedua yang diajukan Inpex sebanyak 9,5 MTPA gas LNG lalu di ekspor. Serta 150 MMSCFD untuk memenuhi kebutuhan gas nasional.

Sementara untuk Pulau, terdapat Pulau Yamdena dan Pulau Aru yang masuk dalam kandidat wilayah pengolahan gas Masela.

Arcandra mengatakan pemerintah memberi kesempatan kepada Inpex paling tidak hingga sembilan bulan ke depan untuk melakukan seluruh fase Pre FEED. Apabila pada fase pertama hasil kajian dirasa tidak memuaskan maka pemerintah akan meminta Inpex untuk melakukan semua opsi secara menyeluruh. “Kalau fase pertama kita rasa belum cukup langsung berlanjut fase dua,” tegas Arcandra.(RI)