JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melobi pemerintah Aljazair untuk memberikan persetujuan kepada PT Pertamina (Persero) untuk bisa berekspansi mengelola lapangan minyak di negara tersebut.

Arcandra Tahar, Wakil Menteri ESDM,  saat kunjungan kerja ke Aljazair, pekan lalu, melakukan pembicaraan sektor energi dengan Kementerian Energi Aljazair, salah satunya mengenai rencana ekspansi  Pertamina mengelola lapangan  Menzel Lejmat North (MLN) bagian dari Blok‎ 405a.‎

Pertamina mengincar untuk bisa mengelola sekaligus menjadi operator di MLN 2 yang posisinya berdekatan dengan MLN 1 yang saat ini sudah dikelola terlebih dulu.

“Kami bicara pengembangan lapangan MLN milik Pertamina untuk mengembangkan lebih, sehingga produksinya bisa naik,” kata Arcandra dalam konferensi pers di Kementerian ESDM Jakarta, Selasa (13/3).

Saat ini Pertamina dan Sonatrach yang menjadi wakil dari pemerintah Aljazair sedang melakukan review dalam kontrak Pertamina sebelumnya di lapangan MLN 1.

“Itu ekspansi dari yang sudah ada, sedang direview kontraknya seperti apa,” kata Arcandra.

Pada Desember 2017 Pertamina telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Sonatrach yang membuka peluang bagi Pertamina untuk menjajaki potensi migas baru di Aljazair.

Potensi tersebut mencakup pengembangan aset eksisting serta pengembangan aset baru yang memiliki potensi produksi hingga 20 ribu – 30 ribu barel per hari (bph) dengan total reserve mencapai lebih dari 100 MMBO.

Selain membicarakan ekspansi, Pertamina berencana untuk memproduksi LPG dari gas MLN 1. Gas dari lapangan MLN 1 kata Arcandra banyak mengandung unsur C3 dan C4 yang merupakan bahan baku utama dalam produksi LPG. Pertamina bisa menggunakan kandungan gas C1.

“Ada kemungkinan kan ada gas yang diproduksikan, Pertamina memasang alat sehingga C3 dan C4 untuk LPG, sementara gas yang diinjeksikan ke dalam reservoirnya C1,” ungkap dia.

Saat ini Pertamina memiliki tiga lapangan di Aljazair, di lapangan tersebut Pertamina melalui anak perusahaannya PT Pertamina International EP menjadi operator dengan hak kelola 65% di Lapangan MLN. Pertamina juga memiliki hak kelola di lapangan EMK sebesar 16,9% dan di lapangan OHD 3,73%.(RI)