JAKARTA – Pemerintah menargetkan bisa memulai program pengembangan kilang mini pada tahun ini. Pada tahap awal akan dilakukan lelang terhadap tiga dari delapan cluster yang direncanakan.

“Kilang mini masih proses, kajiannya sedang diselesaikan. Dari delapan cluster,  kita harapkan tiga tahun ini lelang,” kata IGN Wiratmaja Puja, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

img_1081

Wiratmaja mengatakan salah satu kriteria pemenang tender adalah pihak yang telah siap mengembangkan kilang yang mampu menghasilkan produk gasoline. Karena salah satu tujuan pengembangan kilang mini untuk bisa memenuhi kebutuhan bahan bakar bensin, terutama di daerah yang tidak memiliki fasilitas penampungan bahan bakar.

“Tentu kan dalam dokumen lelang, siapa yang bisa menghasilkan gasoline terbanyak dapat score banyak. Karena kita butuh gasoline lebih banyak dari pada solar sekarang ini. Parameter-nya sedang diselesaikan,” kata dia.

Pemerintah berupaya mempercepat pembangunan kilang mini, apalagi dengan terbitnya Peraturan Menteri ESDM Nomor 22 Tahun 2016 tentang pelaksanaan pembangunan kilang minyak skala kecil di dalam negeri.

Adapun delapan cluster yang disiapkan sebagai lokasi pembangunan kilang, yakni Sumatera Utara (Rantau dan Pangkalan Susu); Selat Panjang Malaka (EMP Malacca Strait dan Petroselat); Riau (Tonga,Siak,Pendalian, Langgak, West Area, dan Kisaran); Jambi (Palmerah, Mengoepeh, Lemang, dan Karang Agung); Sumatera Selatan (Merangin II dan Ariodamar); Kalimantan Selatan (Tanjung); Kalimantan Utara (Bunyuu, Sembakung, Mamburungan, dan Pamusian Juwata); dan Maluku (Oseil dan Bula).(RI)