JAKARTA – Pemerintah menegaskan tidak akan ada perubahan rencana proyek-proyek minyak dan gas, meskipun pengganti Archandra Tahar sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) definitif belum dipilih Presiden Joko Widodo. Salah satu proyek yang ditargetkan tetap bisa on schedule, bahkan dipercepat adalah pengembangan Blok Masela.

Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, menegaskan proyek Masela adalah bagian dari 10 item atau program yang fokus pengerjannya ditingkatkan oleh pemerintah pada tahun ini.

“Masela kita minta dipercepat prosesnya, Tadi ada beberapa tempat yang waktunya kita coba diselesaikan supaya mendekati 2021,” kata Luhut yang juga Pelaksana Tugas Menteri ESDM di Jakarta, Kamis (18/8).

Menurut Luhut, percepatan pengembangan Masela bisa ditempuh dengan adanya beberapa langkah strategis yang diusulkan dan telah didiskusikan dengan pihak operator. “Ada yang kita percepat dari enam menjadi empat tahun,” tambahnya.

Sementara itu, biaya pengembangan blok yang menyimpan cadangan gas dalamj umlah besar ini diperkirakan akan mengalami penurunan yang cukup besar. Hal itu ditemukan setelah dilakukan kajian oleh mantan Menteri ESDM Archandra Tahar beberapa waktu lalu.

Berdasarkan kajian tersebut, investasi di Blok Masela berpeluang turun hingga US$ 7 miliar, dari US$22 miliar menjadi US$15 miliar.“Kemarin diperhitungkan sekitar US$ 15 miliar. Kira-kira begitu, nanti kita lihat detail dari struktur cost-nya karena itu yang dilaporkan Pak Arcandra ke saya,” tandas Luhut.(RI)