Anjungan lepas pantai PHE ONWJ.

JAKARTA -PT Pertamina (Persero) diharapkan meningkatkan kontribusi terhadap produksi minyak dan gas nasional seiring diberikannya hak pengelolaan 12 blok habis kontrak atau terminasi pada 2017, 2018 dan 2019.

Ignasius Jonan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengatakan pada 2017 produksi migas Pertamina berkontribusi 23% terhadap produksi migas nasional hanya 23%.

“Sekarang dengan diberikan 12 blok, itu kalau hari ini menjadi 36% (kontribusi). Tapi ini kan ada blok yang belum diserahkan, pengalihannya pertengahan awal tahun depan itu kira-kira sudah mencapai 39%-40%,” kata Jonan di Kementerian ESDM Jakarta, Kamis (7/6).

Pada 2017, Pertamina telah mendapatkan hak pengelolaan penuh blok Offshore North West Java (ONWJ). Pada 2018, Blok Mahakam juga resmi dikelola Pertamina dan juga delapan blok lainnya yaitu Attaka, Tengah, Sanga Sanga, East Kalimantan, Southeast Sumatera, Tuban, Ogan Komering dengan hak pengelolaan 100%. Serta pada 2019 telah diberikan pula hak pengelolaan dua blok, yakni Jambi Merang dan Raja/Pendopo.

Seiring peningkatan kontribusi, tugas Pertamina juga meningkat terutama untuk menjaga kinerja produksi agar tidak anjlok karena akan langsung berdampak pada produksi migas nasional.

“Ini tantangan bagi Pertamina sebenarnya bahwa karena pemerintah sudah mempercayakan 40% produksi. Kalau Pertamina produksinya turun, produksi nasional pasti terganggu,” ungkap Jonan.

Menurut Jonan, pemberian hak pengelolaan 12 blok terminasi juga bisa disebut sebagai kompensasi kepada Pertamina yang telah memgemban beberapa penugasan. Mulai dari pelaksanaan program BBM satu harga, hingga penugasan pendistribusian BBM penugasan jenis Premium dan BBM tertentu Solar tanpa penyesuaian harga ditengah kenaikan harga minyak dunia.

Berdasarkan perhitungan Kementerian ESDM, Pertamina akan mendapatkan dana tambahan dari hasil produksi 10 blok migas terminasi hingga 20 tahun kedepan sebesar US$24 miliar.

Meski diberikan blok-blok produksi, qPertamina  juga diminta untuk menggenjot aktivitas eksplorasi disekitar wilayah operasi.

“Harapan kami Pertamina kontribusinya sudah 40% dari produksi migas nasional diharapkan banyak eksplorasi yang dilakukan. Serta harus bisa meningkatkan produksi disamping efisien. Tapi yang penting itu, eksplorasinya harus jalan,” tegas Jonan.(RI)