JAKARTA – Pemerintah meyatakan kembali akan mengkaji rencana untuk mengizinkan Exxon Mobil sebagai operator untuk meningkatkan produksinya di Blok Cepu. IGN Wiratmaja Puja, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengungkapkan saat ini pemerintah dan operator kembali membuka pembahasan dan kajian untuk bisa meningkatkan kapasitas produksi Blok Cepu untuk membantu meningkatkan produksi siap jual (lifting) minyak nasional.

“Kita lagi diskusi supaya Cepu dinaikin, saat ini masih kalkulasi, kalau sudah nanti diumumkan” kata Wiratmaja.

Menurut Wiratmaja, lifting minyak memang mengalami penurunan, namun itu bukan disebabkan karena penurunan aktivitas yang signifikan melainkan disebabkan kondisi alami sumur minyak. Penurunan produksi alami (natural decline) rata-rata 18% per tahun.

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Minyak dan Gas (SKK Migas) sebelumnya tidak menyetujui peningkatan produksi di Blok Cepu  dengan alasan untuk menjaga produksi bertahan lama. SKK Migas hanya mengizinkan penambahan produksi di Blok Cepu menjadi 165 ribu barel per hari (bph). Padahal Exxonmobil mengajukan produksi hingga 200 ribu bph.

Mencuatnya pembahasan peningkatan produksi di Blok Cepu disebabkan lifting minyak terus menurun. Bahkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2017, pemerintah hanya mematok asumsi dasar lifting minyak sebesar 740 ribu-760 ribu bph.(RI)