JAKARTA – Pemerintah menargetkan bisa melakukan optimasi pemanfaatan gas agar konversi energi bisa berjalan dengan cepat melalui percepatan pemasangan jaringan gas rumah tangga.

Ignasius Jonan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengungkapkan target pemerintah saat ini adalah mengintesifkan pembangunan jaringan gas agar bisa dilakukan pemasangan sebanyak 100 ribu sambungan rumah tangga (SR) setiap tahunnya.

“Setahun itu kita mau pasang 100 ribu SR. Ini kita akan coba paling rendah 100 ribu SR, kalau bisa 250 ribu SR setiap tahun,” kata Jonan di DBS Asian Insight Conference, Kamis (17/11).

Lebih lanjut ia mengungkapkan konversi ini bisa berhasil karena tingkat efisiensi penggunaan gas itu jauh lebih besar ketimbang menggunakan LPG. Hal tersebut yang bisa menjadi pendorong utama bagi masyarakat untuk beralih.

“Biasanya kalau pakai sambungan gas satu rumah yang dihuni 5 orang itu Rp 35 ribu itu per bulan. Kalau pakai gas tabung itu kira-kira habisnya Rp 90 ribu-Rp 120 ribu,” tukasnya.

Selama ini pemerintah menunjuk dua BUMN untuk melakukan pembangunan jargas yakni PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan  Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS).

Hingga 2019, jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga ditargetkan sebanyak 1,3 juta SR. Target tersebut diproyeksikan bisa tercapai, bahkan masih bisa meningkat jika rencana pembentukan holding migas yang menggabungkan PGN menjadi bagian Pertamina bisa terealisasi.

Data Kementerian ESDM hingga saat ini total terpasang jargas untuk rumah tangga sudah mencapai 101.318 SR, sebanyak 96.551 SR dibangun dengan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan sisanya sebanyak 4.767 SR berasal dari non-APBN.(RI)