JAKARTA – Pemerintah memastikan kesiapan sektor energi menghadapi Hari Raya Idul Fitri 2017. Tidak hanya bahan bakar minyak (BBM), tapi juga listrik sudah dipersiapkan dengan baik oleh seluruh instansi. Arcandra Tahar, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengatakan salah satu lonjakan konsumsi energi yang patut diantisipasi di wilayah Kalimantan adalah listrik.

Pada periode 10 Juni hingga 11 Juli 2017 kondisi sistem Mahakam berada pada status normal, baik pada siang maupun malam hari. Cadangan operasi sistem Mahakam berkisar antara 150 hingga 250 megawatt (MW).

“Secara keseluruhan, beban cukup. Yang perlu kita antisipasi adalah kemungkinan terjadinya gangguan alam yang menyerang transmisi,” kata Arcandra dalam keterangan tertulisnya, Jumat (9/6).

Untuk BBM, khususnya untuk sektor transportasi, persiapan PT Pertamina (Persero) di Kalimantan juga sama seperti di Pulau Jawa yang biasanya disibukkan dengan lonjakan konsumsi di jalur Pantura. Beberapa simulasi yang dilakukan Pertamina diharapkan mampu mengantisipasi peningkatan konsumsi bahan bakar diatas batas normal konsumsi rata-rata per hari.

“Tadi kita sudah diskusi, terutama menyangkut kesiapan apabila ada lonjakan kebutuhan. Pertamina sudah sangat siap, sudah dilakukan beberapa simulasi terhadap skenario yang mungkin terjadi,” ungkap Arcandra.

Arcandra berharap seluruh stakeholder tidak lengah mengawal peningkatan aktivitas dan mobilisasi masyarakat dalam Hari Raya Idul Fitri tahun ini. Terlebih saat mendekati dan setelah hari raya. Apalagi persiapan lebaran juga tidak hanya menjadi domain Pertamina dan PT PLN (Persero), namun juga berbagai instansi lain seperti Kepolisian dan Kementerian Perhubungan.

“Kita harus antisipasi jika sekiranya ada lonjakan kebutuhan misalnya di H-5, H-3, hingga H+ berapa. Kita sebisa mungkin bekerja sama untuk menyukseskan lebaran. Kerja sama intinya,” tegas Arcandra.(RI)