JAKARTA- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjajaki kerja sama dengan Denmark dalam upaya pengembangan potensi Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB). Ignasius Jonan, Menteri ESDM, mengatakan Indonesia adalah negara kepulauan, akan menghabiskan banyak biaya jika harus menghubungkan antar pulau untuk aliran energy.

“Agar efisien adalah mengembangkan potensi daerah masing-masing, salah satunya angin ini,” kata Jonan di Jakarta, Selasa (2/5).

Dalam pertemuan di Kementerian ESDM bersama Menteri Kerja sama Pembangunan Denmark Ulla Tornes pembahasan berlanjut pada pemetaan potensi angin di Indonesia.

Menurut Jonan ada sekitar 800 pulau di Indonesia yang dihuni serta membutuhkan aliran energi. Dan hal tersebut tidak mungkin jika harus dihubungkan dengan jaringan satu per satu, selain tidak hemat, juga akan memakan banyak waktu.

Jonan juga menyampaikan bahwa dengan adanya pengembangan potensi angin ini maka setiap daerah bisa memiliki energi tanpa harus mengandalkan sambungan jaringan utama antara pulau.

“Di situlah letak tantangannya, jika bisa menghasilkan barang kualitas bagus dengan harga mahal itu adalah hal biasa, tapi jika kualitas bagus harga murah itu adalah penemuan bagus, salah satunya PLTB,” katanya.

Menteri Kerja sama Pembangunan Denmark Ulla Tornes bersama dengan Menteri ESDM meluncurkan peta angin dan studi energi yang menunjukkan potensi energi angin di Indonesia. Energi terbarukan merupakan tonggak kemitraan Denmark dengan Indonesia dalam pemenuhan target nasional untuk mencapai 23 persen energi terbarukan dari total konsumsi energi nasional pada 2025. (RI/DR)