JAKARTA – Pemerintah menyasar 20 kota besar di 11 provinsi dalam gerakan nasional penghematan energi. Kota-kota dengan konsumsi energi terbesar itu adalah Medan, Pekanbaru, Batam, Padang, Palembang, Lampung, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Cilegon, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Sidoarjo, Surabaya, Denpasar, Makassar, dan Balikpapan.

“Gerakan ini sebagai sebuah aksi nasional. Target utama gerakan ini adalah penghematan konsumsi energi hingga 10%,” kata Sudirman Said, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam kampanye Gerakan Potong 10% sebagai upaya penghematan energi di semua konsumen minimal, Minggu (15/5).

Menurut Sudirman, kampanye akan terus digaungkan antara lain melalui kegiatan pemberian label efisiensi energi, membentuk manajer dan auditor energi, dan penggunaan lampu hemat energi.Selain itu, mengoptimalkan peran perusahaan jasa energi, menggerakan Penggerak Energi Tanah Air (PETA), dan mendorong efisiensi energi ke dalam kurikulum pendidikan dasar.

Konservasi energi, lanjut dia, lebih mudah dibandingkan memproduksi energi atau dengan kata lain menghemat satu kWh lebih mudah dibandingkan memproduksi satu kWh.Ia mengatakan, menghemat 10 persen energi setara menekan pembangunan 3,5 GW PLTU.

Berdasarkan data PT PLN (Persero) pada 2014, total energi yang terjual adalah sekitar 200 TWh yang 93 persen atau 187,175 TWh dari energi tersebut berasal dari sektor rumah tangga, industri dan bisnis.

Sudirman juga mengatakan, pihaknya sudah menerbitkan Peraturan Menteri ESDM tentang Energi Service Company (ESCO) yang merupakan kemitraan antara pemerintah dan industri serta komersial merealisasikan konservasi energi.”Tidak ada kata terlambat memulai gerakan hemat energi, sehingga menjadi budaya dan gaya hidup demi pembangunan Indonesia yang lebih baik, bersih dan merata,” tandasnya.(RA)