JAKARTA – Pemerintah menaruh harapan besar terhadap PT Pertamina (Persero) untuk bisa menjadi pemain utama di industri petrokimia. Apalagi hingga saat ini sebagian besar kebutuhan petrokimia nasional masih dipenuhi dari impor.

Ignasius Jonan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengatakan baru PT Chandra Asri Petrochemical Tbk yang bisa memenuhi sebagian kebutuhan petrokimia nasional. Untuk itu Pertamina diminta tidak kalah dan ikut bersaing dalam bisnis petrokimia.
“Hulu migas sudah lama tidak jadi tuan rumah, jadi saya harapkan ini (petrokimia) bisa lebih maju,” kata Jonan di Kantor Pusat Pertamina, Senin (10/12).

Menurut Jonan, pembangunan kilang Pertamina sudah tidak lagi melulu untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak (BBM). Apalagi ke depan energi listrik akan merambah ke sektor transportasi, otomatis kendaraan listrik akan semakin tumbuh. Untuk itu, sektor petrokimia harus didorong.

“Ada kekhawatiran kalau listrik mulai berkembang buat apa Pertamina bangun kilang. Bangun kilang untuk ketahanan energi, lalu cikal bakal petrokimia. Ini harapan pemerintah kita punya industri petrokimia besar,” ungkap dia.

Menurut Jonan, posisi Arcandra Tahar sebagai Wakil Menteri ESDM ditempatkan di Pertamina juga tidak lepas dari strategi dan tujuan pemerintah untuk membuat Pertamina bisa berkembang di industri petrokimia. “Waktu Wamen ESDM ditugaskan ke sini (Pertamina), saya bilang Pertamina harus didorong ke industri petrokimia,” ungkap dia.

Darmin Nasution, Menteri Koordinator Bidang Perekenomian, menegaskan harapan besar pemerintah terhadap proyek pembangunan Kilang Bontang. Indonesia sudah lama menunggu adanya kilang baru, apalagi kalau dikombinasikan dengan petrokimia.

Lebih lanjut, Darmin menjelaskan ada tiga kelompok besar industri yang belum banyak dihasilkan dalam negeri sehingga dipenuhi dari impor. Ini yang menyebabkan pertumbuhan impor lebih cepat dibanding pertumbuhan ekspor.

“Seperti sekarang impor naik sekarang 22% per tahun, ekspor 8%-9%, kenapa impor tinggi naik, karena kita tidak menghasilkan tiga kelompok industri besi baja, petrokimia, dan industri kimia dasar, termasuk farmasi,” kata Darmin.(RI)