JAKARTA –  Delegasi perwakilan pemerintah Indonesia,  Jumat (4/8) terbang ke Iran menghadiri pertemuan dengan Presiden Iran Hassan Rouhani. Selain menghadiri pertemuan tersebut, agenda utama lainnya membahas kerja sama di sektor minyak bumi.

Arcandra Tahar, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang akan akan ikut dalam delegasi pemerintah Indonesia mengungkapkan akan ada pertemuan untuk membahas kelanjutan kerja sama di sektor migas antara Indonesia dan Iran.

Salah satu yang akan dibahas adalah terkait kelanjutan rencana PT Pertamina (Persero)  untuk mengelola dua lapangan minyak milik National Iranian Oil Company (NIOC).

Pemerintah akan mencoba turut mendorong pemerintah Iran dan NIOC untuk memberikan lapangan Ab-Teymour dan Mansouri (Bangestan–Asmari)ke Pertamina karena potensi cadangannya terbilang besar.

“Pemerintah mendorong karena lapangan ini besar sekali cadangannya, dari dua lapangan itu saja ada cadangan tiga miliar barel.  Kita berharap kalau bisa kita dapatkan oilnya bisa kita bawa ke Indonesia itu menjadi nilai plus,” ungkap Arcandra.

Dia mengungkapkan saat ini pihak NIOC telah menerima dan mengevaluasi proposal pengelolaan serta studi dan telah diajukan Pertamina.

Pertamina saat ini masih harus bersaing dua perusahaan migas dunia lainnya, Lukoil asal Rusia dan Maersk, operator migas asal Denmark untuk bisa mengelola dua ladang minyak yang memiliki cadangan hingga tiga miliar barel tersebut.

“Pertamina sudah selesai study dan ajukan proposalnya sekarang itu sedang diproses oleh NIOC. Kita tunggu respon NIOC,” ungkap Arcandra.

Selain itu Pertamina juga didorong untuk menjadi operator dikedua blok tersebut,  baik secara mandiri maupun dengan menggandeng partner lokal yang memang sesuai peraturan di Iran. “Iya kita dorong Pertamina sebagai operator tapi kalau mau bekerja sama dengan yang lain pun boleh juga,” kata dia.

Menurut Arcandra,  rencana akuisisi lapangan minyak di Iran juga teritegrasi dengan pengembangan kilang yang saat ini dilakukan Pertamina agar bisa menerima jenis minyak dari lapangan Iran.

“Kita kan sedang bangun kilang baru, speknya lebih luas. Nanti kita harapkan kalau spek luas nanti bisa terima jenis minyak dari mana-mana,” tandas Arcandra. (RI)