JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) diminta untuk mengkaji pemanfaatan Dana Ketahanan Energi (DKE) untuk mempercepat realisasi program BBM satu harga secara nasional.

Komaidi Notonegoro, pengamat energi dari Reforminer Institute, menyataan opsi penggunaan DKE selama ini belum dibahas, padahal salah satu fungsi dan kegunaan DKE adalah untuk bisa merespon permasalahan energi seperti program BBM satu harga.

“Pemerintah bisa menggunakan DKE untuk maksimalkan program BBM satu harga. Misalnya untuk menalangi pembangunan infrastruktur,” kata Komaidi kepada Dunia Energi, Kamis (17/11).

Antrian BBM

Kementerian ESDM sebenarnya sudah mendapatkan alokasi dana ketahanan energi sebesar Rp 800 miliar dalam Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2016.

Saat ini beberapa skenario tengah dikaji untuk bisa membuat harga BBM sama secara nasional. Beberapa langkah yang disiapkan antara lain melalui mekanisme subsidi silang yang dilakukan PT Pertamina (Persero).

Menurut Komaidi, dengan DKE maka peran negara bisa lebih bisa dioptimalkan dibanding harus menekan korporasi melakukan tindakan.

“Ketahanan energi termasuk untuk instrumen pemerintah melakukan intervensi, sehingga kebijakan satu harga tidak dibebankan melalui mekanisme korporasi,”  kata dia.

Kementerian ESDM menjanjikan tidak lama lagi akan ada aturan yang diterbitkan pemerintah untuk bisa mengakomodir program BBM satu harga.

IGN Wiratmaja Puja, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM, mengatakan mekanisme pelaksanaan program BBM satu harga akan tertuang dalam Permen ESDM yang saat ini masih dalam proses penggodakan.

Proses penyusunan membutuhkan waktu karena banyak elemen yang harus diperhatikan untuk bisa menghasilkan mekanisme yang bisa diterima oleh semua pihak. Apalagi jika dilihat dari wilayah yang harus mendapatkan prioritas harga BBM yang sesuai berada di daerah pedalaman atau terluar Indonesia.

“Sebentar lagi ditetapkan dalam Permen. Indonesia adalah negara kesatuan jadi sistemnya dibuat untuk menjangkau seluruh wilayah,” tandas Wiratmaja.(RI)