JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akhirnya bersedia mengkaji salah satu permintaan Inpex Corporation dalam mengelola Blok Masela, yakni peningkatan kapasitas kilang untuk gas yang akan diproduksi.

“Kayaknya mengarah ke sana. Sedang dipertimbangkan keekonomiannya, salah satunya adalah dengan menaikkan kapasitas produksi,” kata Arcandra Tahar, Wakil Menteri ESDM di Jakarta, Jumat (11/11).

Peta lokasi lapangan gas Abadi di Blok Masela.

Inpex yang mulai mengelola Blok Masela sejak 1998 meminta beberapa insentif, salah satunya peningkatan kapasitas fasilitas gas alam cair (liquefied natural gas/LNG). Pada 2009, kapasitas produksi gas yang telah diputuskan berkapasitas 2,5 juta metrik ton per annum (MTPA). Namun Inpex merevisi dan menambah kapasitas menjadi 7,5 MTPA dan meminta tambahan kapasitas lagi menjadi 9,5 MTPA.

Salah satu alasan pemerintah mengkaji secara ketat permintaan Inpex untuk menambah kapasitas produksi gas adalah ketersediaan cadangan di Blok Masela itu sendiri. Karena angka produksi suatu lapangan harus sesuai dengan cadangan lapangan tersebut.

Arcandra menegaskan proses evaluasi pemberian insentif tersebut masih terus berjalan. Selain itu, jika nanti permintaan Inpex bisa direalisasikan, pemerintah belum tentu akan memperpanjang masa kontraknya.

“Kita usahakan tetap sama. Sesuai dengan kontrak kita lihat keekonomiannya dengan menaikkan produksi. Salah satu option, belum kita putuskan dan sedang dievaluasi,” ungkap dia.

Menurut Arcandra, pemerintah tidak akan gegabah dalam merespon permintaan kontraktor Blok Masela. Apalagi dengan peningkatan kapasitas otomatis harus ada perhitungan ulang di belanja modal (capital expenditure/capex).

“Karena kan pasti well-nya nambah, kemungkinan capex juga nambah. Jadi sedang dicari keekonomian yang terbaik,” tandas dia.(RI)