JAKARTA – Pemerintah berkomitmen  meningkatkan elektrifikasi nasional pada tahun ini dengan menerangi desa-desa yang selama ini sama sekali belum terjangkau  jaringan listrik. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan pendistribusian Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE).
Maritje Hutapea, Direktur Aneka Energi Baru Terbarukan, Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM),  mengungkapkan pembagian dan pemasangan LTSHE akan jadi fokus pemerintah saat ini dan tahun depan di subsektor EBTKE.
“Yang penting (semua wilayah) terang dulu, sambil menunggu jaringan (listrik) masuk” kata Maritje  Selasa (22/8).
Menurut Maritje  masyarakat punya hak yang sama untuk mendapatkan pembangunan di sektor energi. Karena itu pembagian LTSHE  diharapkan mampu membantu peningkatan pertumbuhan ekonomi yang juga ditargetkan pemerintah.
“Listrik ini tidak hanya untuk penerangan. Justru yang lebih penting itu adalah bagaimana listrik itu untuk kegiatan-kegiatan yang produktif,” kata Maritje dalam keterangan tertulisnya.
Ignasius Jonan,  Menteri ESDM menyatakan pembagian LTSHE  merupakan bagian dari dua program khusus yang dilakukan Kementerian ESDM guna mempercepat penyediaan listrik di seluruh wilayah Indonesia,  terutama desa 3T (terluar, terdepan dan tertinggal).
“ Ada lagi 2.519 desa tanpa jaringan listrik sama sekali,” kata Jonan.
Kebijakan pembagian fasiltias LTSHE sudah menjadi komitmen pemerintah yang ditunjukkan dengan diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2017 yang mengatur tentang  pembangunan independent home solar system.
“Jadi dipasang tenaga surya yang kecil paling tidak bisa menerangi empat lampu,” jelas Jonan.
Program lainnya adalah listrik masuk desa (lisdes). Dalam pelaksanaan program tersebut pemerintah telah menugaskan PT PLN (Persero)  untuk membangun jaringan listrik,
Pemerintah,  kata Jonan menargetkan hingga 2019 ada sekitar 10 ribu desa yang akan menikmati jaringa listrik baru,  meskipun pada awalnya dengan kapasitas yang terbatas.
“Selama ini penyediaan listrik ala kadarnya atau limited services. Saya akan usahakan sampai 2019  minimal ada lampunya walaupun belum bisa pasang TV,” kata Jonan.
Dalam data Kementerian ESDM, capaian rasio elektrifikasi hingga semester I 2017 memang cukup positif yakni sebesar 92,8% dari target pemerintah 92,75%.(RI)