JAKARTA – Pemerintah segera merealisasikan pembentukan induk usaha badan usaha milik negara (BUMN) energi dengan menggabungkan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) ke dalam PT Pertamina (Persero). Kementerian BUMN menargetkan draf peraturan pemerintah pemebentukan holding migas bisa rampung dan ditandatangani oleh seluruh stakeholder di akhir bulan Agustus tahun ini.

Edwin Hidayat Abdullah, Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian BUMN mengungkapkan saat ini draf PP yang mengatur tentang pembentukan holding sudah ditandatangani Menteri BUMN dan tinggal menunggu tanda tangan selanjutnya oleh beberapa kementerian dan terakhir Presiden Joko Widodo.

“Sekarang draftnya sudah ditandatangani Menteri BUMN, dan sudah ada di Menteri Keuangan. Tinggal di tandantangani saja kemudian ke Menteri Sekretaris Negara dan ada persetujuan Kejaksaan Agung kemudian baru Presiden tandatangan,” kata Edwin di Jakarta, Senin (25/7).

Menurut Edwin, dengan adanya holding BUMN energi diharapkan bisa terjadi efisiensi dalam pengembangan energi tanah air, khususnya di sektor gas yang ditenggarai terdapat banyak duplikasi beberapa proyek antara Pertamian dan PGN.

“Holding ini diharapkan memang terjadi efisiensi dibeberapa proyek dan diharapkan tidak ada lagi duplikasi. Saya tidak hafal semua tapi salah satunya di proyek Duri-Dumai,” tukas Edwin.

Pemerintah sebelumnya menargetkan pembentukan holding BUMN energi bisa selesai sebelum semester I 2016, namun hingga saat ini belum terealisasi.

Rini Soemarno, Menteri BUMN mengakui perlu waktu untuk bisa mengsahkan aturan dalam pembentukan holding BUMN energi karena tidak haya satu pihak yang berperan dan harus dimintai persetujuan. “Kami berharap dengan semangat tinggi bisa cepat selesai tapi kan untuk holding ini banyak stake holder yang berperan dan melalui proses seperti ke kementerian keuangan kumham dan nanti akhirnya setneg untuk dapat persetujuan dari presiden” kata Rini.

Menurut Rini, holding BUMN energi adalah holding pertama yang paling cepat bisa segera diwujudkan pembentukannya. “Holding yang hampir selesai adalah antara Pertamina dan PGN yang kita harapkan dengan selesainya holding migas ini seperti pecah telor, biasanya sisanya bisa dipercepat,” tandas Rini.(RI)