JAKARTA – Aliran gas mulai mengalir di pipa transmisi Duri-Dumai yang dibangun melalui kerja sama antara PT Perusahaan Gas Negara Tbk dan PT Pertamina (Persero).

Rachmat Hutama, Sekretaris Perusahaan PGN, mengatakan sejalan dengan komitmen untuk menyalurkan energi baik bagi masyarakat, PGN telah mulai gas in tahap pertama dari jaringan pipa transmisi Duri-Dumai.

Setelah penyaluran gas perdana ini tidak mengalami gangguan, maka selanjutnya akan ditujukan terlebih dulu kepada pelanggan rumah tangga, industri, dan komersial, yang berada di wilayah Dumai yang selama ini dikelola oleh PGN.

“Kemudian dalam waktu dekat ini, gas bumi dari jaringan pipa transmisi Duri-Dumai ini juga akan mengalir untuk Pertamina RU 2,” ujar Rachmat, pekan lalu.

Proyek pembangunan jaringan pipa gas transmisi Duri-Dumai merupakan kerja sama atau sinergi BUMN antara PGN dengan Pertamina melalui anak usahanya PT Pertamina Gas (Pertagas) yang merujuk pada Keputusan Menteri ESDM Nomor 5975 K/12/MEM/2016. Kini PGN telah berada dibawah naungan Pertamina melalui holding BUMN migas.

Pada Juni 2017 lalu, keduanya ini telah menandatangani Head of Agreement (HoA). Dari HoA tersebut, selanjutnya kedua pihak telah sepakat menandatangani Perjanjian Kerja Sama Pembangunan Pipa Gas Bumi Ruas Duri-Dumai pada tanggal 10 November 2017 di Kementerian BUMN.

Dengan kerja sama tersebut, PGN dan Pertamina bersepakat membangun pipa transmisi sepanjang 67 km. Investasi yang dikucurkan sekitar US$ 70 juta.

Rachmat mengatakan, gas yang akan dialirkan ke jaringan pipa ini berasal dari Blok Corridor yang dikelola oleh ConocoPhilips di Sumatera Selatan. Selain itu, akan ada tambahan gas dari Blok Bentu yang dioperasikan oleh Energi Mega Persada (EMP).

“Jika jaringan pipa Duri-Dumai beroperasi total, maka pasokan gas yang akan mengalir ke jaringan pipa transmisi tersebut sekitar 200 mmscfd,” tandas Rachmat.(RI)