JAKARTA – PT Pertamina (Persero) berhasil mengangkat patahan pipa yang terputus dan menjadi penyebab tumpahan minyak mentah di Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur. Pengangkatan diawasi langsung oleh TNI AL, Kepolisian Daerah dan Kejaksaan untuk dijadikan alat bukti sebagai bagian dari investigasi penyebab pipa putus. Untuk melakukan pengangkatan pipa tersebut Pertamina menggunakan Kapal Sea Haven 2 yang dilengkapi Crane.
Yudi Nugraha, Manager Region Communication and CSR Kalimantan Pertamina, mengatakan pengangkatan salah satu alat bukti tersebut diharapkan akan mengungkap faktor utama  penyebab putusnya pipa yang sejatinya menyalurkan minyak dari Terminal Lawe Lawe ke Kilang Balikpapan.
“Sampai saat ini putusnya pipa diduga disebabkan faktor eksternal. Untuk mengetahui penyebab putusnya pipa tersebut, kepolisian akan melakukan investigasi dan rekonstruksi,” ujar Yudi, Jumat (20/4).
Menurut Yudi, ada tiga bagian potongan pipa yang akan diangkat.  Satu bagian potongan pipa diangkat pada Kamis (19/4) dan dua bagian potongan pipa lainnya akan diangkat pada Jumat (20/4).
“Pemotongan pipa dan pemasangan sling dilakukan 19 penyelam yang telah mendapat izin dari dirjen perhubungan laut, KSOP, dan kepolisian daerah. Para penyelam tersebut bekerja dalam tim yang terdiri dari delapan orang, secara bergantian di bawah air masing-masing 45 menit,” ungkap dia dalam keterangan tertulisnya.
Pemotongan pipa yang dilakukan dibawah air membutuhkan waktu yang lama sehingga pengangkatan pipa juga dilakukan menyesuaikan waktu pemotongan pipa. Selain itu, pengangkatan pipa harus memperhitungkan cuaca dan arus bawah laut.
Pipa akan di tempatkan di salah satu jetty milik Pertamina RU V untuk dilakukan investigasi dan rekonstruksi oleh kepolisian. “Diperkirakan tiga potongan pipa tersebut akan tiba di jetty pada Sabtu pagi,” kata Yudi.
Laporan sebelumnya mengungkapkan pipa milik Pertamina berdiameter 20” dengan lapisan concrete lining pencegah korosif pada kedalaman 22 meter di Teluk Balikpapan telah tertarik hingga 120 meter dari letak awal dan putus.
Yudi menambahkan, kemungkinan penggantian pipa akan segera dilakukan setelah proses investigasi selesai. “Sebanyak 22 joint (1 joint = 12 meter) pipa berukuran 20” disiapkan untuk mengganti pipa yang putus tersebut di RU VI Balongan. Segera setelah proses investigasi selesai, Pertamina akan melakukan penggantian pipa baru,” tandasnya.(RI)