JAKARTA – Sentimen positif masih membayangi pergerakan harga minyak pasca kesepakatan pemangkasan produksi negara-negara pengekspor minyak (OPEC) dan non-OPEC. Harga minyak patokan Amerika Serikat, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari, naik US$0,15 menjadi US$52,98 per barel di New York Mercantile Exchange.

Demikian pula minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Februari, bertambah US$0,03 menjadi ditutup pada US$55,72 per barel di London ICE Futures Exchange, pada perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB).
Pasar minyak global akan menjadi defisit pada semester I 2017, jika OPEC dan produsen-produsen di luar OPEC menepati perjanjian yang disepakati untuk memotong pasokan.

Badan Energi Internasional (IEA) menyebut, pasokan minyak akan menurun sekitar 600 ribu barel per hari dalam enam bulan ke depan. IEA sebelumnya mengasumsikan persediaan minyak global tidak akan turun hingga akhir 2017.

Harga minyak berakhir sedikit berubah, karena dukungan dari produsen-produsen OPEC dan non OPEC yang berencana untuk membatasi produksi mereka, diimbangi penilaian lembaga IEA yang menyakini bahwa OPEC memproduksi sekitar 34,2 juta barel per hari pada November, atau bertambah 500 ribu barel per hari dari perkiraan OPEC.(AT/ANT)