JAKARTA – PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), badan usaha milik negara yang bergerak di sektor pertambangan, menargetkan produksi feronikel 2017 lebih tinggi dibanding tahun lalu. Peningkatan produksi ditopang tuntasnya Proyek Perluasan Pabrik Feronikel Pomalaa (P3FP) di Sulawesi Tenggara.

“Feronikel tahun ini jelas lebih tinggi dari tahun lalu. Tahun 2016 produksi sekitar 20 ribu TNi,” ujar Tedy Badrujaman, Direktur Utama Antam, baru-baru ini.

Antam juga telah menggandeng konsorsium PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) dan Kawasaki Heavy Industries, Ltd. (WIKA__KHI ) untuk Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Halmahera Timur (P3FH) yang ditargetkan commisioning pada akhir 2018. Untuk tahap I line 1, kapasitasnya direncanakan sebesar 13.500 ton nikel dalam feronikel (TNi) per tahun.

Perseroan sepanjang 2017 menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 2 triliun. Salah satu proyek yang bakal menyerap dana tersebut cukup banyak adalah pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) mineral di Halmahera Timur.

Pabrik feronikel Halmahera Timur akan meningkatkan kapasitas produksi feronikel perusahaan dari 27 ribu-30 ribu TNi dalam feronikel per tahun menjadi 40.500-43.500 TNi per tahun.

“Volume penjualan akan meningkat seiring dengan inovasi bisnis ke mancanegara,” tandas Tedy.

Untuk komoditas emas, Antam menargetkan produksi tahun ini sama dengan 2016. Kontribusi penjualan emas ke pendapatan perseroan sekitar 70 %.(RA)