Salah satu pabrik polypropylene yang telah berdiri di Cilegon, Banten.

JAKARTA – PT Pertamina (Persero) dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk pada Senin, 3 Desember 2012, telah mendatangani Nota Kesepahaman pembangunan pabrik polypropylene di Indonesia. Pabrik berkapasitas 250.000 ton per tahun itu, akan dibangun di lokasi Unit Pengolahan VI Pertamina Balongan, Indramayu, Jawa Barat.

Dalam penandatanganan itu, Pertamina Chrisna Damayanto, selaku Direktur Pengolahan dan PT Chandra Asri diwakili Presiden Direkturnya, Erwin Ciputra. Keduanya akan bekerjasama dalam pengembangan, pembangunan, kepemilikan dan pengoperasian pabrik polypropylene di Indonesia.

Chrisna Damayanto mengatakan, pabrik polypropylene ini dirancang untuk memproduksi berbagai tingkat (grade) polypropylene, dengan kapasitas 250,000 tons per tahun. Produk pabrik ini akan memenuhi peningkatan permintaan polypropylene di Indonesia dan negara-negara tetangga di Asia Tenggara.

Ia menambahkan, penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Chandra Asri tersebut, sejalan dengan rencana Pertamina untuk mempercepat ekspansi di hilir. Juga mempertegas komitmen Pertamina untuk meningkatkan perekonomian Indonesia, khususnya melalui pengembangan industri petrokimia di Indonesia.

Ia pun menjelskan, petrokimia merupakan satu dari beberapa pilar inti pertumbuhan Pertamina, untuk mencapai visi sebagai World Class Energy Company dan menjadi Champion di Asia pada 2025. “Oleh karena itu, Pertamina berkomitmen untuk mengintegrasikan bisnis kilang dengan petrokimia, untuk memaksimalkan nilai tambah terhadap sumber daya alam Indonesia,” tegasnya.

Nota kesepahaman ini, kata Chrisna lagi, juga akan mempertegas kerja sama dua perusahaan besar nasional, untuk membangun Indonesia Incorporated untuk industri petrokimia Indonesia. Setelah penandatangan Nota Kesepahaman ini, kedua perusahaan akan membentuk joint team yang berfokus untuk memfinalisasi perjanjian strategis membentuk perusahaan Joint Venture.

Komplek Petrokimia Terintegrasi

Pada hari yang sama, Pertamina juga menandatangani nota kesepahaman kerjasama dengan SK Global Chemical, untuk pembangunan komplek fasilitas produksi petrokimia terintegrasi di Indonesia.

“Pertamina merupakan perusahaan dengan aset kilang terbesar di kawasan Asia Tanggara dan terbesar ke-5 di Asia. Dengan kemitraan Ini, akan tercipta peluang bagi perusahaan untuk dapat meningkatkan keekonomian kilang, sekaligus menguasai pasar petrokimia nasional,” kata Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan.

Karen menyebutkan, Pertamina bertekad untuk menjadi pelaku utama industri petrokimia di Indonesia, melayani konsumen industri dengan jaminan pasokan yang andal dan efisien. “Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus menguat, mendorong permintaan produk-produk petrokimia meningkat tajam,” ungkapnya.

Karena melanjutkan, keandalan pasokan dan efisiensi biaya sangat diperlukan, bagi sebuah perusahaan untuk berinvestasi di Indonesia. Termasuk industri yang memerlukan dukungan produk-produk petrokimia, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Saat ini, produksi petrokimia Indonesia tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan industri hilir sehingga menyebabkan impor produk yang tinggi, yaitu mencapai lebih dari USD 5 miliar per tahun,” kata Karen lagi.

Ia menuturkan, ekspansi Pertamina bersama SK Global Chemical ditujukan untuk menangkap peluang pertumbuhan pasar di Indonesia dan kawasan regional, yang sangat pesat. Petrokimia kini digunakan di banyak sektor ekonomi, mulai konstruksi hingga otomotif, dari kemasan makanan dan minuman hingga elektronik.

“Penandatanganan nota kesepahaman ini menjadi momentum bagi kedua perusahaan untuk memperkuat kerjasama yang telah terjalin dengan sangat baik sebelumnya. Kami mengharapkan adanya manfaat bagi Pertamina dan juga SK Global Chemical dari kerjasama ini, terutama terkait dengan upaya pemenuhan kebutuhan produk petrokimia nasional yang masih sangat bergantung pada impor,” tandasnya.

SK Global Chemical merupakan salah satu pelaku utama sektor petrokimia di kawasan Asia. SK Global Chemical memiliki lini bisnis olefin, aromatic, polymer, EPDM, dan performance chemical.

Kerjasama antara Pertamina dan SK Global Chemical telah diawali oleh kerjasama erat yang terjalin antara Pertamina dan SK Innovative, induk perusahaan SK Global Chemical. Pertamina dan SK telah bekerjasama dalam beberapa proyek investasi strategis kedua perusahaan di Indonesia, seperti pembangunan Lube Base Oil di Dumai dengan joint venture Patra SK dan co-branding pelumas Zypex.

(Abraham Lagaligo / abrahamlagaligo@gmail.com)