JAKARTA – PT PLN (Perseroan) menargetkan pengoperasian fasilitas coal processing plant (CPP) pada 2020. Pengoperasian CPP diharapkan dapat mengoptimasi pemanfaatan batu bara untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

“Sumber-sumber yang banyak itu, selama ini tidak bisa kami pakai. Mungkin batu baranya berbeda, tapi dengan coal processing bisa kita pakai. Pembangunannya 2-3 tahun dari sekarang, ini yang bangun anak perusahaan” kata Tri Susanto, Senior Manajer Perencanaan Pengadaan PLN di Jakarta, Rabu(21/3).

Dia menambahkan, CPP nantinya dilengkapi dengan fasilitas blending batu bara yang dapat menyatukan sifat dan kualitas batu bara dengan jenis yang berbeda, sehingga menghasilkan batu bara dengan kualitas dan spesifikasi yang sesuai dengan kebutuhan PLTU. CPP juga dapat menjamin pasokan dan kualitas batu bara.

Dengan menggunakan CPP akan mengurangi degradasi atau penurunan kualitas batu bara yang disebabkan oleh lamanya pengangkutan dengan tongkang dan kontaminasi air laut.

“Bisa didapat dengan harga yang lebih murah, karena moda transportasinya berbeda.  Ini terkait zonasi juga. Akan ada di Sumatra, Jawa, Kalimantan. Kapasitasnya bisa sampai 20 juta,” kata Tri. (RA)