kantor ANTM di Jl TB Simatupang, Jakarta.

Kantor ANTM di Jl TB Simatupang, Jakarta.

JAKARTA – Guna mengoptimalkan pabrik feronikelnya di Pomalaa, Sulawesi Tenggara, mulai Jumat, 31 Mei 2013, PT Aneka Tambang (Persero) Tbk secara resmi memulai pengoperasian genset dan ladle furnace baru. Untuk keperluan tersebut, emiten pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan kode ANTM ini, total mengucurkan investasi hingga USD 46,2 juta.     

Seperti dituturkan Sekretaris Perusahaan ANTM, Tri Hartono, genset listrik baru yang mulai dioperasikan itu berkapasitas 2 x 17 Megawatt (MW). Dua genset baru itu, menjadi bagian dari fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)-3, yang memiliki kapasitas 6 x 17 MW dan telah beroperasi sejak 2007.

Genset baru senilai USD 35,8 juta itu, kata Tri, akan menggantikan suplai listrik yang berasal dari PLTD-2 yang sudah beroperasi sejak 1995. Dengan demikian, penggunaan listrik pada pabrik pengolahan dan pemurnian nikel ANTM, akan lebih efisien dan distribusinya menjadi lebih optimal.

“Penambahan genset baru juga mendukung kebutuhan listrik proyek Perluasan Pabrik Feronikel Pomalaa (P2FP) yang mencakup peningkatan kapasitas daya furnace-1 dari 17 MW menjadi 38 MW,” jelas Tri Hartono.

Sementara pengoperasian ladle furnace yang baru senilai USD10,4 juta, lanjutnya, akan mengoptimalkan proses pengolahan dan pemurnian pabrik feronikel. Diantaranya melalui peningkatan efsiensi pemakaian bahan, dan peningkatan yield nikel.

Peningkatan efisiensi dan hasil produksi, jelas Tri, sangat dimungkinkan. Hal ini mengingat pengoperasian ladle furnace baru, akan meningkatkan fleksibilitas proses pemurnian feronikel. Langkah ini merupakan bagian dari persiapan, untuk meningkatkan proses pemurnian pabrik feronikel, setelah proyek P2FP selesai.

Ia menambahkan, pengoperasian genset listrik serta ladle furnace yang baru, akan mendukung proyek P2FP, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan kapasitas pabrik feronikel.

Proyek P2FP sendiri terdiri dari 8 paket pekerjaan yang secara rinci dijelaskan sebagai berikut;

Paket I: Jetty & Facilities

Paket II: Belt Conveyors

Paket III: FeNi Plant-1

Paket IV: Ladle Furnace

Paket V: Ore Preparation & Calcination

Paket VI: Electric Smelting Furnace

Paket VII: Oxygen Plant

Paket VIII: pembangunan PLTU (pembangkit listrik tenaga uap) batubara 2 x 30 MW.

 “Konstruksi EPC (Engineering, Procurement, and Construction) proyek P2FP sudah berjalan on track, on budget dan on quality dengan konstruksi sudah mencapai 23%,” pungkas Tri.

(Iksan Tejo / duniaenergi@yahoo.co.id)