Tim Penyelamat Freeport terus berupaya menguak reruntuhan untuk mengevakuasi 11 korban yang belum ditemukan.

Tim Penyelamat saat berusaha mengevakuasi korban longsor tambang bawah tanah Big Gossan, Papua.

TIMIKA – Mulai kemarin, Selasa, 9 juli 2013, pemerintah telah mengizinkan PT Freeport Indonesia untuk mengoperasikan kembali tambang bawah tanahnya di Tembaga Pura, Kabupaten Timika, Papua. Sebelumnya, tambang itu ditutup akibat musibah beruntun yang menewaskan total 29 pekerjanya.

Presiden Direktur Freeport Indonesia, Rozik B Soetjipto menyebutkan, persetujuan resmi dibukanya kembali tambang bawah tanah Freeport itu, diberikan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada Selasa, 9 Juli 2013.

Izin beroperasi kembali yang diberikan, kata Rozik, adalah untuk melanjutkan proses pengolahan (milling) dan kegiatan operasi tambang bawah tanah lainnya. Sebelumnya tambang bawah tanah yang memproduksi emas dan tembaga itu ditutup, pasca runtuhnya terowongan tambang bawah tanah Big Gossan pada 14 Mei 2013 yang menewaskan 28 pekerja, dan longsoran material konsentrat tambang bawah tanah DOZ yang menimbun satu operator truk hingga tewas pada 31 Mei 2013.  

Rozik mengaku, Freeport menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah atas persetujuan beroperasi kembali yang telah diberikan, tingkat kedetailan yang tinggi dalam proses investigasi, serta setelah proses review yang berfokus pada memastikan terimplementasinya praktik terbaik dalam hal kontrol instalasi tanah dan monitoring, serta diterapkannya standar keselamatan dan teknologi terkini dalam langkah-langkah monitoring kondisi tanah.

Freeport, uajrnya, terus mempelajari sebab kecelakaan yang terjadi dengan melakukan investigasi internal, dan akan terus berkomitmen untuk menindaklanjuti hasil investigasi yang telah dilaksanakan oleh Inspektur Pertambangan dari Kementerian ESDM.

“Proses internal juga akan kami tuntaskan dan kami akan mengambil langkah koreksi yang diperlukan demi memperkuat komitmen perusahaan untuk menerapkan praktik keamanan terbaik dalam kegiatan pertambangan,” ungkap Rozik.

“Sepanjang sejarah kegiatan operasi PTFI di Indonesia, fokus dan prioritas kami adalah keselamatan kerja bagi rekan pekerja PT Freeport Indonesia. Kami berkomitmen untuk mengambil setiap langkah yang diperlukan untuk memastikan keselamatan bagi rekan pekerja kami,” tandasnya.

(Iksan Tejo /duniaenergi@yahoo.co.id)