FSRU Jawa Barat yang dikelola PT Nusantara Regas.

FSRU Jawa Barat yang dikelola Nusantara Regas.

JAKARTA – Direktur Utama PT Nusantara Regas, Hendra Jaya mengungkapkan, tahun ini pihaknya telah menargetkan untuk dapat menjual 22 kargo gas, dari Blok Mahakam yang dikelola Total E&P di Kalimantan Timur.  

Hendra menjelaskanm target ini adalah bagian dari upaya meningkatkan kinerja Nusantara Regas, sebagai penyalur gas untuk kebutuhan di dalam negeri. Diantaranya untuk memasok kebutuhan gas pembangkit listrik Muara Karang dan pembangkit listrik Tanjung Priok, di Jakarta.  

“Untuk 2013 ini, Nusantara Regas berharap dapat menjual 22 kargo dari Mahakam PSC. Diharapkan juga ada tambahan dari Tangguh 5 atau 6 kargo gas. Dengan demikian, tahun ini akan ada penghematan subsidi bahan bakar minyak yang signifikan di dalam negeri,” papar Hendra di Jakarta akhir pekan lalu.

PT Nusantara Regas adalah anak perusahaan Pertamina bersama PGN, yang telah berhasil membangun infrastruktur Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) beserta fasilitas pendukung lainnya di Teluk Jakarta.

Infrastruktur yang dikenal dengan FSRU Jawa Barat itu telah beroperasi sejak pertengahan 2012. Proyek ini memiliki nilai sangat strategis bagi perusahaan maupun perekonomian nasional. Mengingat subsidi pemerintah atas penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bagi pembangkit listrik PLN cenderung semakin membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Sebelumnya, dari sisi operasional, program penggantian BBM dengan gas masih belum optimal karena belum tersedianya infrastruktur yang memadai, yakni FSRU. Dengan beroperasinya FSRU Jawa Barat yang mampu memasok gas sebesar 400 mmscfd ke pembangkit listrik Muara karang dan Tanjung Priok, pemakaian BBM untuk dua pembangkit itu dapat dikurangi secara signifikan.

Hemat APBN Rp 6 Triliun

Secara komprehensif, kata Hendra, Nusantara Regas berusaha mewujudkan kinerja terbaik untuk memenuhi kebutuhan pasokan gas bagi pembangkit listrik PLN Muara Karang dan Tanjung Priok.

Nusantara Regas juga secara konsisten melaksanakan bisnisnya mengacu pada kaidah HSSE dan Good Corporate Covernance (GCG) yang secara strategis tercantum dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP 2012 -2016).

Hendra pun mengatakan, sejak awal berdiri hingga saat ini, kinerja Nusantara Regas cukup baik. Kelancaran kinerja ini dapat dilihat dari hasil laporan keuangan tahun 2012.

“Sejak 24 Mei 2012 sampai dengan 30 April 2013, kami telah menyalurkan gas sebesar 53.38 mmbtu atau setara dengan 1,5 juta kiloliter. Maka penghematan APBN setara dengan Rp 6 triliun, dengan kurs Rp 9500,”paparnya.

PT Nusantara Regas didirikan pada 14 April 2010, merupakan perusahaan gabungan antara PT Pertamina (Persero) (60%) dan PT PGN (Persero) Tbk (40%). Perusahaan ini bergerak dibidang penyedia gas bumi berfasilitas, untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan pelanggan, serta menciptakan nilai tambah bagi para stakeholder.

Bisnisnya meliputi pengelolaan dan pengembangan Fasilitas Floating Storage and Regasification Unit (FSRU), termasuk pembelian Liquefied Natural Gas (LNG) dan pemasaran atas hasil pengelolaan fasilitas FSRU serta kegiatan bisnis terkait lainnya, yang bertujuan untuk mengoptimalkan nilai perusahaan bagi pemegang saham.

(Abdul Hamid / duniaenergi@yahoo.co.id)