Nur Pamudji

Direktur Utama PLN, Nur Pamudji.

JAKARTA – Direktur Utama PT PLN (Persero) Nur Pamudji menyebut kontrak kerja pembangunan Gas Engine Power Plant Arun yang baru ditandatanganinya, merupakan sejarah baru bagi proses pengadaan barang dan jasa di perusahaan yang dipimpinnya. Mengapa demikian?

Nur Pamudji pun menerangkan, kontrak kerja Gas Engine Power Plant atau pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) Arun itu menjadi sejarah baru, karena untuk pertama kalinya PLN melakuan dua proses tender sekaligus dalam satu paket.

Ia menjelaskan, dalam proses tender Engineering Procurement Construction (EPC) PLTG Arun, kontraktor yang menjadi peserta tender juga diwajibkan membawa calon lender (penyandang dana). Dalam tender yang lelangnya dilakukan secara sekaligus dan diikuti lima peserta tender ini, PLN memilih pemenang yang memberikan penawaran harga terbaik, baik untuk konstruksi maupun sisi pendanaannya.

“Bagi PLN hari ini, dengan telah ditandatanganinya kontrak kerja pembangunan Gas Engine Power Plant Arun berkapasitas 184 Megawatt (MW) di Aceh, maka sejarah baru telah tercipta,” ujar Nur Pamudji usai menandatangani kontrak kerja itu dengan Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, Bintang Prabowo di Jakarta, Senin, 8 Juli 2013.   

“Untuk pertama kalinya PLN melakukan pengadaan pembangunan pembangkit baru dengan model tender EPC dan Lender secara sekaligus dalam satu paket,” tambahnya.

 Hal lain yang juga baru, kata Nur Pamudji, pihak Lender yang mendanai pembangunan Gas Engine Power Plant Arun juga memberikan pinjamannya langsung kepada PLN. Pembangunan PLTG itu juga tanpa jaminan dari pemerintah (Non Government Guarantee).

Nur menjelaskan, PLTG Arun yang dibangun PLN bersama Wjaya Karya itu mengambil lokasi di areal PT Arun LNG, Lhokseumawe, Aceh. Ia pun berharap, proses pembangunan PLTG Arun ini dapat secepatnya dilakukan dan bisa selesai sesuai jadwalnya.

“Saya berharap agar Sinergi BUMN yang terjalin antara PLN dengan PT Wijaya Karya untuk pembangunan Gas Engine Power Plant di Arun ini dapat dikerjakan dan diselesaikan tepat pada waktunya untuk mendukung infrastruktur kelistrikan di Aceh,” tegas Nur Pamudji.

(Iksan Tejo / duniaenergi@yahoo.co.id)