JAKARTA – PT Pertamina (Persero) mencatat rata-rata realisasi penyaluran Pertalite hingga 10 Juli 2016 pukul 00.00 WIB mencapai 140% dari rata-rata harian normal 10.063 kiloliter (KL) per hari. Untuk bahan bakar khusus lainnya Pertamax, realisasinya mencapai rata-rata 130% terhadap rata-rata harian normal 11.257 KL per hari, sementara Avtur untuk angkutan udara mencapairata-rata 101% di atas rata-rata harian normalnya sekitar 13.000 KL perhari.

“Sejak adanya penambahan Portable Tank Operation dan penambahan titik kios Pertamax Seris pada 8 Juli 2016 dilaporkan penjualan melalui kedua metode tersebut telah mencapai sekitar 10.620 liter, di mana 7.120 liter merupakan Pertamax Series kemasan di wilayah Jateng dan Jawa Barat dan 3.500 liter dari PTO,” kata Wianda Pusponegoro, Vice President Corporate Communication Pertamina.

Wianda menambahkan salah satu wilayah yang mengalami peningkatan konsumsj BBM terbesar adalah wilayah Jawa Tengah. “Konsumsi Pertalite dan Pertamax pada 9 Juli 2016 mencapai tiga kali lipat dari harian normal” tukasnya.

Di wilayah yang menjadi salah satu fokus perhatian tersebut penyaluranPertamax mencapai 4.200 KL per hari atau 84% terhadap harian normal,Pertalite 1.680 KL per hari atau 294% dari harian normal, Premium 12.256 KLper hari atau 136% dari harian normal, sedangkan Biosolar hanya 53%.

Pertamina telah menetapkan tujuh langkah untuk memastikan kelancaran pasokan BBM kepada masyarakat. Pertama, penambahan armada mobil tangki BBM berikut awak mobil tangki sebanyak 25 pasangan untuk dapat secara bergantian beroperasi 24 jam. Kedua, penambahan jumlah petugas operasional TBBM, termasuk petugas lapangan, pemantauan stok, dan kondisi lalu lintas.Ketiga, penambahan cadangan BBM berbagai jenis di SPBU hingga maksimal. Keempat, penambahan volume Pertamax Series kemasan hingga lebih dari 55 KLserta mempersiapkan pengisian ulang sedekat mungkin dengan titik-titik pasokan atau penjualan sebanyak 13 titik kiosk  Pertamax di Pantura danjalur Selatan.

Kelima, penambahan portable tank operation (PTO) sebagai “SPBU Mobile” yangberisi 6000 liter, 10.000 liter dan 16.000 liter Pertamax, baik di restarea Jakarta Cikampek KM 49-50 maupun standby di bahu jalan tol Brebes danCikampek dengan pengawalan kepolisian. Keenam, penambahan mobil pick up danpasukan motor untuk antaran BBM. Serta ketujuh, penambahan kekuatan personel untuk pengawalan distribusi BBM dari TBBM menuju SPBU, termasuk penjagaan dan pengaturan di SPBU, seperti mencegah pedagang eceran BBM liar.(RI)