JAKARTA – Pengembangan Blok Natuna kembali menggeliat dengan digelarnya workshop Technology Market Review (TMR) pemimpin konsorsium yang mengelola blok tersebut, yakni PT Pertamina (Persero).

Denie S Tampubolon, Senior Vice President Upstream Business Development Pertamina, mengatakan proses TMR juga diikuti Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) bersama dengan anggota konsorsium lainnya, Exxonmobil dan PTT EP.

Rencananya hasil dari TMR akan diserahkan ke pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk segera diputuskan langkah selanjutnya dalam pengelolaan blok yang memiliki potensi gas sebesar 46 TCF.

“TMR memang sedang berlangsung, kita harapkan akan segera diselesaikan, mungkin minggu depan selesai dan langkah selanjutnya nanti kita jajaki dengan pemerintah,” kata Denie kepada Dunia Energi, Senin (29/5).

TMR merupakan evaluasi lanjutan terhadap pengembangan blok Natuna guna membahas mekanisme pengembangan, hingga komersialisasi gas yang dihasilkan.

Terdapat lima poin krusial yang dibahas dalam TMR yakni teknologi untuk optimalisasi gas, evaluasi subsuface dalam rangka mengelola kandungan CO2, infrastruktur untuk distribusi gas, pasar atau konsumen gas serta konsep pengembangannya.

TMR diharapkan bisa menjadi salah satu masukan atau poin dalam penentuan pembagian hasil produksi. Hal ini dinilai sangat penting karena meskipun jumlah cadangan gasnya besar, kandungan CO2 sangat tinggi yang mencapai 72%.

Arcandra Tahar, Wakil Menteri ESDM saat dikonfirmasi mengatakan akan segera memanggil Pertamina untuk bersama membahas hasil dari TMR tersebut.

“Nanti saya panggil. Saya akan diskusi dengan Pertamina. Apa hasilnya (TMR), Saya akan pelajari,” kata Arcandra.(RI)