JAKARTA – Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) menegaskan komitmennya untuk terus mendukung upaya pemerintah merealisasikan capaian target 23% energi baru terbarukan dalam bauran energi nasional pada 2025. Pada saat itu, kapasitas pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan ditargetkan mencapai 45 gigawatt (GW).

“Kami sudah menjalin kerja sama dengan beberapa international trade dari masing-masing kedutaan. Ada Italian trade, ada Canadian trade kemudian ada dari new Zealand trade mereka semua membuat forum-forum dalam rangka menggiring investment forum,” kata Suryadharma, Ketua Umum METI di Jakarta, Selasa (20/9).

Luhut Binsar Panjaitan, Pelaksana Tugas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengatakan pemerintah akan melakukan perubahan dalam peraturan sebagai upaya untuk menarik investor.

“Dulu pemerintah selalu mendikte, investor harus ikut pemerintah, tetapi sekarang tidak. Pemerintah melihat bahwa investor adalah partner,” kata Luhut saat membuka acara 15th World Renewable Energy Congress (WREC) 2016, di Jakarta, Selasa.

METI dengan dukungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) melalui Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE), bekerja sama dengan World Renewable Energy Network (WREN) menggelar acara 15th World Renewable Energy Congress (WREC) 2016 yang merupakan pertemuan dua tahunan pakar dan praktisi energi terbarukan tingkat dunia, di Jakarta Convention Centre (JCC) .

“Pelaksanaan kongres dan pertemuan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam upaya mencapai target 23% energi terbarukan,” tandas Suryadharma.(RA)