JAKARTA – PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) melalui anak usahanya selaku operator tambang, PT Bumi Suksesindo (BSI), pada kuartal I 2017 telah memulai produksi emas perdana di tambang Tujuh Bukit, Banyuwangi, Jawa Timur. Produksi perdana emas sebesar 69.741 gram ini dilakukan setelah proses konstruksi penambangan selesai dilakukan pada akhir 2016.

Adi Adriansyah Sjoekri, Direktur Utama Merdeka Copper, mengatakan produksi perdana emas pada 17 Maret 2017 menandai dimulainya pertumbuhan berkelanjutan jangka panjang bagi perseroan dan para stakeholder.

“Selama sembilan tahun ke depan, kami proyeksikan produksi tahunan rata-rata berada di kisaran 100.000 ounce emas dan 300.000 ounce perak,” kata Adi di Jakarta, Kamis (8/6).

Sumber daya mineral Proyek Tujuh Bukit keseluruhan diperkirakan kurang lebih 30 juta ounce emas, 19 miliar lbs tembaga dan 79 juta ounce perak.

Ellie Turjanji, Sekretaris Perusahaan Merdeka Copper, mengungkapkan perseroan telah melakukan penjualan pertama pada Mei 2017. Pasar yang menyerap salah satunya HSBC Trading Hongkong.

Perusahaan yang dimiliki PT Saratoga Investama Tbk, PT Provident Capital Indonesia dan Garibaldi Tohir itu telah membelanjakan modal awal sebesar US$ 130 juta sesuai perkiraan. Biaya produksi rata-rata selama umur tambang kurang US$500 per ounce. “Per 31 Desember belanja modal terserap US$ 95 juta. Saat ini sudah terserap semua,” tukas Ellie.

Menurut Ellie, produksi emas di tambang Tujuh Bukit menggunakan metode heapleach atau pelindian yang memungkinkan proses produksi menjadi lebih efisien dengan kebutuhan modal investasi dan biaya operasional yang lebih rendah.

Prospek pertambangan ini merupakan salah satu yang terbesar di Asia, dengan estimasi cadangan sesuai JORC Compliant Mineral Resource sebesar kurang lebih 99 juta ton bijih dengan kandungan emas rata-rata 0,8 gram per ton bijih, serta kandungan perak rata-rata 25 gram per ton bijih, dari deposit bijih yang terdapat di bagian lapisan permukaan tanah saja.

Merdeka Copper Gold memiliki dua potensi pengembangan tambang, yakni proyek pelindian emas dan proyek tembaga pada lapisan porfiri, dalam satu izin pertambangan yang ada melalui Bumi Suksesindo. Luas kawasan Izin Usaha Pertambangan (IUP) sebesar 11,556.46 hektar (ha).

Merdeka Copper Gold didirikan tahun 2012, sebagai perusahaan induk dengan empat anak usaha, yakni BSI yang memegang izin operasi produksi dan PT Damai Suksesindo (DSI) yang memeganh izin eksplorasi atas pertambangan emas, perak, tembaga, dan mineral lainnya di wilayah Banyuwangi. PT Cinta Bumi Suksesindo dan PT Beta Bumi Suksesindo juga akan menjalankan kegiatan usaha dalam bidang pertambangan mineral.(RA)