JAKARTA – Posisi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dianggap menjadi posisi sangat vital untuk menopang kedaulatan bangsa dan pertahanan keamanan.

“Sosok ideal yang layak menjadi Menteri ESDM adalah orang yang punya kemampuan generalis. Menteri ESDM harus mampu mengerti dan memahami tentang migas, listrik, minerba, dan energi baru terbarukan,” ujar  Ferdinand Hutahean, Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia, Jumat(19/8).

Dia menjelaskan, konstitusi mengatur bahwa cabang usaha yang menjadi hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara bukan oleh pemerintah. Dengan demikian, pemerintah tidak boleh sewenang-wenang mengelola sektor ini atas nama negara.

Pasca lengsernya Arcandra Tahar dari kursi Menteri ESDM setelah diberhentikan oleh Presiden Republik Indonesia akibat status kewarganegaraannya,  kini banyak nama yang muncul dengan harapan akan dilirik oleh Presiden.

“Ini harus dipahami dan harus menjadi titik dasar pertimbangan memilih Menteri ESDM, karena akan mengelola sumber daya yang menjadi hajat hidup orang banyak. Oleh karenanya, sangat tidak elok dan tidak etis apabila yang mengendalikan hajat hidup orang banyak dikuasai oleh orang asing atau sosok yang tidak nasionalis,” tandas Ferdinand.(RA)