JAKARTA – Rini Soemarno, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyatakan keputusan untuk memberhentikan Dwi Soetjpto dan Ahmad Bambang sebagai direktur utama dan wakil direktur utama PT Pertamina (Persero) merupakan arahan langsung dari Presiden Joko Widodo yang melihat adanya kondisi tidak stabil di dalam manajemen Pertamina.
Sebelum memberikan arahan, Joko Widodo juga menerima masukan dari Dewan Komisaris Pertamina serta berbagai informasi terkait dualisme kepemimpinan di Pertamina yang sudah terlanjur beredar ditengah masyarakat.

“Beliau sepakat keadaan ini membahayakan Pertamina. Ada dua kepemimpinan membuat Pertamina tidak stabil, padahal Pertamina butuh kestabilan,” kata Rini saat menggelar konferensi pers di kantor Kementerian BUMN, Jumat (3/2).

Menurut Rini, ketidakstabilan bisa terlihat jelas dalam berbagai kegiatan di top manajemen perusahaan, seperti mulai dari berbagai rapat direksi bahkan dalam proses pengambilan keputusan yang tidak jarang memilih jalan sendiri tanpa adanya kerja sama tim.

Kondisi tersebut sangat bertentangan dengan prinsip Good Corporate Governance (GCG) yang harus diimplementasikan di perusahaan sebesar Pertamina.

“Akhirnya kan bukan teamwork. Padahal penekanan adalah GCG bahwa keputusan itu keputusan direksi, jadi tanggung bersama tidak bisa dipotong sendiri. kalau sudah tidak ikut GCG jadi masalah,” ungkap dia.

Rini pun mengakui pada awalnya pemerintah menyetujui usulan dewan komisaris dengan mempertimbangkan kegiatan bisnis Pertamina kedepan yang menelan investasi dalam jumlah sangat besar. Beberapa proyek yang saat ini tengah dijalankan Pertamina membutuhkan pembagian tanggung jawab atau kerja tidak tumpang tindih. Sebut saja BBM satu harga, investasi di hulu hingga ke luar negeri serta mega proyek kilang Pertamina yang menghabiskan dana tidak kurang sebanyak Rp 700 triliun.

“Waktu Dekom mengusulkan Agustus 2016, mereka memang hanya melihat ini perlu ada konsentrasi dalam hillirisasi dan megaproyek, kalau dihitung bisa sampai Rp 700 triliun. Itu belum pernah dalam sejarah,” papar Rini.
Keputusan pemerintah untuk mencopot kedua petinggi Pertamina langsung juga menjadi jalan tengah terbaik untuk bisa menciptakan iklim baru perusahaan yang jauh lebih positif. “Jangan akhirnya perusahaan dipakai ajang untuk kepentingan perorangan,” tandas Rini.(RI)