JAKARTA – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menegaskan efisiensi yang ingin dicapai di PT Pertamina (Persero) bukan dilihat berdasarkan jumlah direksi, melainkan lebih kepada kinerja dari perubahan struktur tersebut.

“Efisiensi bukan karena jumlah direksi, tapi bagaimana mereka melakukan pengadaan melakukan pengiriman barang dengan sistem yang baik, sehingga cost turun. Bukan karena tambah satu direksi atau dua direksi,” kata Rini Soemarno, Menteri BUMN saat ditemui di Kementerian Keuangan Jakarta, Rabu (21/2).

Pekan lalu, pemerintah secara mendadak merubah nomenklatur dan menambah jumlah direksi di Pertamina. Direktorat yang ditambahkan adalah Direktorat Pemasaran Retail, Direktorat Pemasaran Korporat serta Direktorat Logistik, Supplu Chain, Infrastruktur.

Menurut Rini, penambahan direksi sebagai langkah pemerintah untuk menyiapkan Pertamina menghadapi persaingan bisnis yang makin ketat. “Kalau kita bicara efisiensi itu menurunkan biaya secara total,” tukas dia.

Pertamina, kata Rini, merupakan badan usaha sektor migas yang dimiliki negara dengan operasi bisnis tersebar dari hulu hingga ke hilir. Pemerintah menilai dari sisi hulu, kinerja perusahaan sudah cukup mumpuni dan baik. Begitu juga dalam processing dengan sudah mulai digarapnya pembangunan kilang minyak baru dan revitalisasi kilang minyak eksisiting.

Tantangan ke depan justru akan dihadapi sektor hilir yang saat ini dianggap kurang bisa bersaing. Untuk itu, perubahan direksi menyasar terlebih dulu di sektor hilir.

“Competitiveness itu harus ditingkatkan. Pemain lain itu sudah banyak yang masuk, ini yang ingin kami tekankan di Pertamina. Hilirnya yang ingin ditingkatkan supaya pelayanan ke masyarakat jadi lebih baik,” ungkap Rini.

Perubahan yang terjadi harus memberikan dampak secara langsung kepada masyarakat. Pemerintah tidak mau lagi mendengar permasalahan berbagai kelangkaan energi, seperti LPG maupun BBM.

“Saya tidak mau melihat tiba-tiba tidak ada LPG di suatu wilayah, tidak ada BBM atau stok kosong. Ini yang harus dihindari karena itu kami harus tingkatkan untuk manajemen di hilirnya,” tandas Rini.(RI)