PAGI itu, Sabtu (10/12) sebanyak 1.000 orang peserta yang terdiri dari pekerja PT Pertamina (Persero), Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), warga, pelajar, dan relawan serentak mengikuti program pemberdayaan dan pembersihan pantai kampung nelayan di lima lokasi.

Kelima lokasi tersebut adalah Pantai Kampung Bugis, Tanjung Uban, Kepulauan Riau, Pantai Kampung Atas Air, Balikpapan, Kalimantan Timur, Pantai Teluk Penyu, Cilacap, Jawa Tengah, Pantai Grand Watu Dodol, Banyuwangi, Jawa Timur. Pantai Mutiara Hijau dan Pantai Lestari Karangsong, Balongan, Indramayu, Jawa Barat.

Kegiatan bersih-bersih pantai kampung nelayan itu merupakan bagian dari peringatan hari ulang tahun (HUT) PT Pertamina (Persero) ke-59.

Kegiatan dipusatkan di Pantai Mutiara Hijau dan Pantai Lestari Karangsong, Balongan, Indramayu, Jawa Barat yang
dipimpin langsung Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, bersama Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam, dan Bupati Indramayu Anna Sopanah.

Syamsu Alam, Direktur Hulu Pertamina mengatakan kegiatan diharapkan bisa memicu kesadaran masyarakat untuk lebih peduli dengan kelestarian lingkungan pesisir pantai, khususnya dengan menjaga kebersihan.

“Sebagai perusahaan yang bergerak di sektor energi dengan sebagian wilayah operasinya bersentuhan dengan pantai, Pertamina merasa ikut bertanggung jawab terhadap upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat nelayan yang berada di sekitar wilayah operasi perusahaan,” kata Syamsu.

Selain itu, kegiatan ini diisi dengan pemecahan rekor MURI yaitu meminum sirup mangrove yang diikuti oleh seluruh peserta pembersihan pantai.

Selain pembersihan pantai, dilaksanakan juga peresmian Arboretum Mangrove. Program Arboretum Mangrove dirancang untuk menambah sarana pendidikan bagi masyarakat umum terutama kalangan akademis dalam melakukan penelitian dan pembelajaran mengenai mangrove. Di Abroretum ini terdapat 23 varietas mangrove dan tanaman vegetasi pantai yang akan terus dikembangkan.

“Apa yang diinisiasi Pertamina dengan menggalang peran aktif masyarakat hari ini hanya sebuah bentuk upaya menggugah kesadaran warga sekitar pantai untuk lebih peduli akan kesehatan lingkungannya yang sebenarnya memiliki potensi ekonomi yang baik apabila dilestarikan,” ungkap Syamsu.(RI)